Sukses

Kanker Memang Berbahaya, Tetapi Kumpulan Informasi Penyebabnya ini Hoaks

Berikut kumpulan hoaks seputar kanker.

Liputan6.com, Jakarta- Kanker menjadi salah satu penyakit yang ditakuti saat ini, sebab tingkat kematian akibatnya penyakit tersebut terus meningkat.

Informasi seputar penyebab kanker pun permunculan mulai dari kebiasaan yang sepele hingga serius. Namun sebaiknya kabar tersebut jangan langsung dipercaya sebelum memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar penyebab kanker, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar kanker.

Menggunakan Masker Jadi Salah Satu Penyebab Kanker sampai Hipoksemia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim menggunakan masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia, informasi ini diunggah salah satu akun Facebook pada 4 Januari 2023.

Unggahan klaim masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia berupa tulisan sebagai berikut.

"MASKER PENYEBAB KANKER Dr. Otto Heinrich Warburg

Dr. Otto Heinrich Warburg Doctor of Chemistry (Berlin), pada tahun 1906. Ia kemudian belajar di bawah von Krehl dan memperoleh gelarnya, Doctor of Medicine German Chemist (Heidelberg), pada tahun 1911.

Pemenang Hadiah Nobel Dr. Otto Warburg menyatakan Masker atau Penutup Hidung, Mulut dan Wajah, salah satu penyebab KANKER, Mereka Memaksa Orang untuk menyakiti diri sendiri.

Hipoksia trjadi seandainya kekurangan oksigen akibat pemakaian masker

https://bmcpulmmed.biomedcentral.com/.../s12890-022-02188-4

Pengudaraan yg tdk mencukupi menyebabkan hipoksiah

ttps://jidc.org/index.php/journal/article/view/36332210

Kejadian hipoksia trjadi akibat pengoksigenan udara melalui masker (menggalakkan kanser)

https://www.researchsquare.com/article/rs-1903734/latest.pdf

Div@cksn mendapat kanser, Pakai mask kena Hipoksemia lagi..trubo Cancer 🥴"

Benarkah klaim masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minum Air Dingin Sebabkan Serangan Jantung dan Memicu Kanker

Klaim tentang meminum air dingin dapat menyebabkan serangan jantung dan memicu kanker beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Juni 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim bahwa meminum air dingin tidak baik bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan serangan jantung dan memicu kanker.

"*MINUM AIR HANGAT BISA SELAMATKAN NYAWA*

Sekelompok Dokter Jepang menegaskan bahwa *air hangat* adalah 100% efektif dalam menyelesaikan beberapa masalah kesehatan seperti :

1. Migrain

2. Tekanan darah tinggi

3. Tekanan darah rendah

4. Nyeri sendi

5. Peningkatan dan penurunan detak jantung secara tiba-tiba

6. Epilepsi

7. Menghilangkan kadar kolesterol

8. Batuk

9. Ketidak nyamanan tubuh

10. Nyeri gout

11. Asma

12. Batuk terus menerus

13. Penyumbatan pembuluh darah

14. Penyakit yang terkait dengan Uterus & Urine

15. Masalah perut

16. Nafsu makan yang buruk

17. Juga semua penyakit yang berkaitan dengan mata, telinga & tenggorokan.

18. Sakit kepala

*BAGAIMANA CARA MEMAKAI AIR HANGAT*

Bangun pagi-pagi dan minum sekitar * 2 gelas air hangat ketika perut kosong *. Anda mungkin tidak dapat membuat 2 gelas di awal tetapi perlahan-lahan.

*CATATAN:*

*JANGAN* makan apa pun 45 menit setelah mengambil air.

Terapi air hangat akan menyelesaikan masalah kesehatan dalam jangka waktu yang wajar seperti:

✔ Diabetes dalam 30 hari

✔ Tekanan darah dalam 30 hari

✔ Masalah perut dalam 10 hari

✔ Semua jenis Kanker dalam 9 bulan

✔ Penyumbatan pembuluh darah dalam 6 bulan

✔ Nafsu makan yang buruk dalam 10 hari

✔ Uterus dan penyakit terkait dalam 10 hari

✔ Masalah Hidung, Telinga, dan Tenggorokan dalam 10 hari

✔ Masalah wanita dalam 15 hari

✔ Penyakit jantung dalam 30 hari

✔ Sakit kepala / migrain dalam 3 hari

✔ Kolesterol dalam 4 bulan

✔ Epilepsi dan kelumpuhan terus menerus dalam 9 bulan

✔ Asma dalam 4 bulan

*AIR DINGIN ITU TIDAK BAIK UNTUK ANDA !!!*Jika air dingin tidak mempengaruhi Anda pada usia muda, akan membahayakan Anda di *usia tua*.

*Air dingin menutup 4 urat-urat jantung dan menyebabkan serangan jantung*. Minuman dingin adalah alasan utama untuk serangan jantung.

*Ini juga menciptakan masalah di hati karena membuat lemak terjebak di hati*. Kebanyakan orang yang menunggu transplantasi hati adalah korban minum air dingin.

*Air dingin mempengaruhi dinding internal lambung,Ini mempengaruhi usus besar dan menghasilkan Kanker*

JANGAN TAHAN INFORMASI INI UNTUK DIRI SENDIRI," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 162 kali dibagikan dan mendapat 7 komentar dari warganet.

Benarkah meminum air dingin menyebabkan serangan jantung dan memicu kanker? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

3 dari 4 halaman

Alat Swab Test COVID-19 Bisa Sebabkan Kanker

Alat Swab Test COVID-19 Bisa Sebabkan Kanker

Klaim tentang alat swab test COVID-19 dapat menyebabkan kanker karena mengandung Ethylene Oxide beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Januari 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim bahwa alat swab test COVID-19 sangat berbahaya dan dapat memicu kanker. Hal ini disebabkan kandungan Ethylene Oxide dalam alat swab test.

"A friend of mine who is a nurse just posted this. Even the tests are bad for you. 😯 PCR tests= (‘PCR’ stands for Polymerase Chain Reaction)

They are made in China

-Are saturated with Ethylene Oxide which is a dangerous flammable, colorless gas and a carcinogen & immunogen. Used in antifreeze for cars & machinery. Also used as a pesticide & a sterilizing agent. Exposure to EO by inhalation increases the risk of Hodgkin’s Lymphoma, myeloma’s, Leukemia’s, stomach and breast cancer. It’s mutagenic & messes with your DNA. Will literally change the structure of the building blocks of your body. Acute inhalation of workers to high levels of EO has resulted in nausea, vomiting, neurological disorders, respiratory irritation and bronchitis, lung injury, shortness of breath, headaches, diarrhea, pulmonary edema, lymphoid cancers, tumors of the brain, lungs, breasts, uterus and connective tissues, emphysema, sinus refractory infection (refractory means it does not respond to normal treatments). Increased exposure can cause reproductive effects and miscarriages, testicular and sperm degeneration. Impacts your central & peripheral nervous systems.

-Graphene Oxide= A known poisonous toxin. Self-replicates when hooked up to 5G

-Lithium= a dangerous substance to the human body.

-Hydrogel

(They stick it all the way up your nose so as to rub it on the back of your nasal passage in order for it to cling to your tissues & eat through your blood/brain barrier. The more tests you allow, the more it will penetrate and wreak havoc on your brain & pineal gland and cause early-onset Alzheimer’s).

#PCRTestdoesnotwork

#GrapheneOxide

#Scamdemic," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 46 kali dibagikan dan mendapat 34 komentar warganet.

Benarkah alat swab test COVID-19 dapat menyebabkan kanker karena mengandung Ethylene Oxide? Simak dalam artikel berikut ini...

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.