Sukses

Warga Kalbar Diminta Tak Mudah Terpengaruh Hoaks dari Media Sosial

Saat ini banyak informasi yang beredar di media sosial, sehingga masyarakat harus bisa membedakan mana yang informasi benar atau hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalimantan Barat (Kalbar), Brigjen Pol Rudi Tranggono mengajak, warga agar tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh informasi bohong atau hoaks.

"Masyarakat sekarang harus bijak dalam bermedia sosial, karena banyak sisi negatifnya kalau tidak bisa menyaringnya, maka akan dengan mudah terprovokasi oleh hoaks," kata Rudi dilansir dari Antara, Jumat (16/9/2022).

Dia menjelaskan, saat ini banyak informasi yang beredar di media sosial, sehingga masyarakat harus bisa membedakan mana yang informasi benar atau bohong.

"Praktik penyebaran hoaks saat ini di media sosial sangat mudah viral atau tersebar, sehingga dapat menyebabkan kesalahpahaman yang akan memicu konflik sosial, oleh karena itu, kita harus bijak dalam bermedsos," ucap Rudi.

Oleh karena itu, menurut dia, dibutuhkan peran media dalam menangkal hoaks tersebut, karena media memiliki empat peran penting dalam memberikan informasi yang benar.

"Keempat peran itu, yakni media sebagai sumber informasi yang kredibel, terpercaya dan berimbang, kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh pada informasi bohong itu," tambah dia.

Kemudian, media juga berperan meredakan potensi konflik di masyarakat, dan juga berfungsi sebagai salah satu benteng untuk mencegah masuknya informasi negatif, hoaks, dan provokasi yang muncul di masyarakat.

"Apalagi kita saat ini juga akan menghadapi generasi Z yang lahir di tahun 2010, yang baru lahir sudah mengenal internet, sehingga perlu menjadi perhatian serius, karena mereka lebih banyak belajar dari media sosial atau internet," tutur Rudi.

Rudi berharap, pada Pemilu 2024 mendatang masyarakat tidak lagi terpolarisasi akibat terpengaruh hoaks dari media sosial. 

"Mari kita berdemokrasi yang baik dan benar untuk kemajuan Kalbar dan Indonesia umum," kata Rudi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.