Sukses

Simak 6 Hoaks Terbaru Seputar Vaksin Covid-19 yang Beredar dalam Sepekan

Berikut kumpulan informasi hoaks sepekan seputar vaksin

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks seputar vaksin Covid-19 masih beredar di tengah masyarkat, kondisi ini tentu menciptakan kekhawatiran bagi masyarakat yang mudah percaya terhadap informasi yang diterimanya tanpa memastikan kebenarannya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah klaim seputar vaksin Covid-19 dalam sepekan, hasilnya informasi tersebut terbukti palsu alias hoaks.

Berikut kumpulan informasi hoaks sepekan seputar vaksin Covid-19:

1. Video Ratusan Santri Terkapar Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Sebuah video yang diklaim ratusan santri terkapar usai disuntik vaksin virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Rizki Berkah pada 10 Januari 2021.

Dalam video tersebut tampak beberapa santri lemas. Mereka terlihat digendong dan dibawa ke suatu ruangan. Di ruangan tersebut mereka terbaring lemas. Para santri tersebut disebutkan dalam video berasal dari Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember.

Akun Facebook Rizki Berkah kemudian mengklaim bahwa ratusan santri tersebut terkapar usai disuntik vaksin Covid-19.

"Akibat vaksin hampir 100 anak santri terkapar, harus ditelusuri, jangan2 ini Suntik vaksin covid-19," tulis akun Facebook Rizki Berkah.

Benarkah ratusan santri dalam video tersebut terkapar usai disuntik vaksin virus corona Covid-19?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang diklaim ratusan santri terkapar usai disuntik vaksin Covid-19 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa ratusan santri yang mengalami gangguan kesehatan usai disuntik vaksin difteri pada Februari 2018 silam.

 

2. Ulama Aceh Haramkan Vaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim ulama Aceh mengharamkan vaksin Covid-19.

Klaim ulama Aceh mengharamkan vaksin Covid-19 diunggah akun Facebook Rauzatul Jannah, pada 10 Januari 2021.

Unggahan tersebut berupa tangkapan layar sebagai berikut:Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim ulama Aceh mengharamkan vaksin Covid-19

Kemudian tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Kalau masih berani paksin aku rampas suntik yg paksin, ku tusuk dia pake suntik itu sampe tembus ke tulang nya, ini sepakat rakyat aceh"

Benarkah ulama Aceh mengharamkan vaksin Covid-19?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim ulama Aceh mengharamkan vaksin Covid-19 tidak benar.

Ulama Aceh melalui MPU Aceh meminta masyarakat tidak meragukan vaksin Covid-19 karena MUI sudah menyatakan vaksin yang diproduksi Sinovac tersebut halal dan tidak ada unsur najis mughallazah.

 

3. Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin

Kabar tentang dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung pada 9 Januari 2021.

Akun Facebook The Rocky Gerung mengunggah artike berjudul "Viral Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin" yang dimuat situs nalars.com.

"Viral Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin," tulis akun Facebook The Rocky Gerung.

Konten yang disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung telah 2.200 kali dibagikan dan mendapat 129 komentar warganet.

Benarkah dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin?

Kabar dokter dan perawat di salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin ternyata tidak benar.

Faktanya, video dokter dan perawat yang itu hanya sebatas candaan dan tidak ada niat menolak vaksin. Konten yang disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung masuk kategori palsu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hoaks terkait Jokowi Divaksin

4. Moeldoko Sebut Vaksin untuk Jokowi Beda dengan yang Tersebar di Masyarakat

 Klaim tentang Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda dengan yang tersebar untuk umum beredar di media sosial.

Klaim ini disebarkan akun Facebook Muh Al Azhar pada 13 Januari 2020. Akun Facebook Muh Al Azhar mengunggah gambar tangkapan pesan berantai berisi narasi sebagai berikut:

"MOELDOKO ANGKAT BICARA: VAKSIN UNTUK PRESIDEN JOKOWI BEDA DENGAN YANG TERSEBAR UNTUK UMUM..."

"Hhheeeeemmmmmmm.....

#Dongkol," tulis akun Facebook Muh Al Azhar.

Konten yang disebarkan akun Facebook Muh Al Azhar telah 18 kali diihat dan 20 kali dibagikan warganet.

Benarkah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda dengan yang tersebar untuk umum? 

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tentang Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda dengan yang tersebar untuk umum ternyata tidak benar.

Faktanya, Moeldoko tidak pernah menyebut hal demikian. Moeldoko justru mengatakan prosedur vaksinasi COVID-19 terhadap Presiden akan sama seperti yang dilakukan kepada masyarakat. Konten yang disebarkan akun Facebook Muh Al Azhar masuk kategori palsu.

 

5. Klaim Vitamin yang Disuntikkan ke Jokowi dan Pejabat saat Vaksinasi Covid-19

Pada Rabu, 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi beserta para pejabat dan tokoh melakukan suntikan vaksin covid-19 buatan China, Sinovac. Vaksinasi ini dilakukan secara live.

Di hari yang sama, pemilik akun Facebook, Harianto mengunggah klaim yang menyebut cairan yang disuntikkan kepada Jokowi dan para tokoh bukan vaksin covid-19, tapi vitamin.

Begini narasinya:

""Assalamualaikum"

Salam kenal tuk sobat semua yg tergabung di group ini...🙏

Sekedar info vaksin sinovack yg aye

Posting ini berada di urutan nomor 1 dan 2 sedangkan yg nomor 3 itu adalah vitamin yg di suntikkan ke para pemberi contoh tadi siang yg tersiar di TV para pejabat negara, nah gimana menurut pendapat anda....alah Mak hari gini masih saja ada.. yg mau coba coba..😀"

Dalam klaim, pemilik akun ini mengungah tiga foto soal jarum suntik yang disebut menggunakan vitamin, bukan vaksin covid-19, Sinovac.

Lalu, benarkah klaim yang menyebut cairan yang disuntikan kepada Jokowi dan para tokoh bukan vaksin covid-19, tapi vitamin?

Klaim yang menyebut cairan yang disuntikan kepada Joko Widodo dan para tokoh bukan vaksin covid-19, tapi vitamin merupakan informasi yang tidak benar alias hoaks.

Faktanya, Jokowi dan para tokoh disuntik vaksin covid-19 buatan China, Sinovac.

 

6. Jarum Suntik di Kemasan Vaksin Sinovac untuk Joko Widodo Berbeda

Pada Kamis (14/1/20210), pemilik akun Facebook MarwotoAdi mengunggah sebuah klaim yang menyebut kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda dari foto awal beredarnya vaksin buatan China ini.

Dia mengklaim kalau jarum suntik yang dipergunakan untuk menyuntik Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) berbeda dari foto awal Sinovac yang beredar di media sosial.

Begini narasinya:

"Pantesan Netizen sudah curigaan banget🤔🤔🤔.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Kalo sinovac yg asli, vaksin & jarum itu SUDAH JADI KESATUAN.

Sementara Pakde vaksin dimasukkan dulu ke dalam jarum suntik.

Perhatikan juga jarum suntik.=====

Sinovac. Vaksin+jarum".

Dalam klaim, pemilik akun ini mengambil perbandingan dengan jarum suntik saat Jokowi melakukan vaksinasi dengan foto jarum suntik vaksin Sinovac yang beredar pertama kali.

Lalu, benarkah klaim kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda? 

Klaim yang menyebut kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda adalah salah. Vaksinasi yang diberikan ke Presiden Jokowi merupakan kemasan vial yang juga bakal dipakai oleh masyarakat luas.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.