Sukses

Cek Fakta: Benarkah Tips dalam Video Ini Bisa Bikin Swab PCR Covid-19 Jadi Negatif?

Beredar di Youtube cara agar tes swab PCR untuk virus corona covid-19 menjadi negatif. Video ini ramai dibicarakan di platform video tersebut sejak sebulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di Youtube cara agar tes swab PCR untuk virus corona covid-19 menjadi negatif. Video ini ramai dibicarakan di platform video tersebut sejak sebulan lalu.

Pengunggahnya adalah akun bernama dr. Edy Gunawan. Video itu berdurasi tujuh menit dan 39 detik. Ia mengklaim bisa memberikan hasil swab test ke arah negatif dengan beberapa tipsnya.

Dalam videonya, dr. Edy menyebut seminggu sebelum melakukan swab test harus berkumur dengan betadine. Dia juga menyebut obat kumur tersebut juga tidak berbahaya untuk diminum.

Ia juga menyebut daerah hidung juga bisa dilakukan pembersihan dengan betadine yang dicampur dengan air.

Sementara tips kedua ia juga menyarankan agar berkumur dengan campuran air garam untuk dikumur atau dimasukkan hidung. Hingga saat ini video tersebut sudah ditonton lebih dari 207 ribu kali dan mendapat 2.800 likes.

Lalu benarkah tips yang diberikan dalam video tersebut agar bisa mengubah hasil swab PCR virus corona covid-19 menjadi negatif?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi dr. RA Adaninggar. Sp.PD. Dia menyebut informasi yang disampaikan dalam video tidak benar.

"Tidak ada pengaruhnya jika kita melakukan tips di atas dan swab PCR kita bisa negatif. Apalagi jika patokannya setelah rapid test, karena rapid test mendeteksi antibodi kita, jadi bisa saja waktu di swab PCR hasilnya negatif tanpa melakukan tips di video itu," ujar dr. Adaninggar saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/12/2020).

Terkait penggunaan obat merah atau betadine (povidone iodine) juga dianggap berbahaya, apalagi jika sampai diminum.

"Senyawa povidone iodine memang bisa membunuh virus corona covid-19. Namun penelitian ini masih sebatas in vitro atau penelitian di laboratorium, sama sekali tidak melibatkan relawan manusia," ujarnya.

"Sesuai dengan petunjuknya, obat luar hanya untuk di luar tubuh, bukan untuk diminum. Bahkan jika diminum bisa menyebabkan gagal ginjal, menganggu hormon tiroid, dan bisa menyebabkan iritasi mukosa hidung. Dan jika mukosa rusak maka virus malah bisa masuk. Mukosa hidung itu sendiri pertahanan pertama tubuh kita," katanya menambahkan.

Jurnal yang menjelaskan soal penelitian PI pada covid-19 bisa dilihat dalam link ini dan ini....

Sementara terkait berkumur dengan air garam, dr. Ning juga menyebut belum ada bukti ilmiahnya bisa mencegah atau mengobati orang yang terinfeksi covid-19.

"Uji klinisnya terkait cuci hidung dengan air garam bisa mencegah infeksi covid-19 baru akan dilakukan dan memang sudah terdaftar di clinicaltrials.gov. Jika hanya dikumur tidak masalah, tapi kalau diminum berbahaya, terutama pada orang hipertensi," ujarnya.

"Tidak perlu melakukan hal-hal yang belum teruji keamanannya. Satu-satunya cara untuk mencegah covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan serta menjaga imun tubuh kita."

Terkait beberapa hoaks terkait pencegahan covid-19 sudah pernah ditulis oleh Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini, ini, dan ini..

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang mengklaim beberapa tips untuk mengubah hasil swab PCR covid-19 menjadi negatif adalah salah.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.