Sukses

[Cek Fakta] Pengibaran Bendera Alam Pedang Tak Terkait Kemerdekaan Aceh

Video pengibaran Bendera Alam Pedang viral di media sosial. Dikaitkan dengan tuntutan kemerdekaan, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Video tentang pengibaran bendera Alam Pedang di Aceh beredar di media sosial. Video berdurasi 4 menit 45 detik itu memperlihatkan warga Aceh yang tengah mengibarkan bendera berwarna merah itu.

Sambil mengibarkan bendera Alam Pedang, terdengar juga lantunan salawat nabi dalam video tersebut. Video ini kemudian dikaitkan dengan tuntutan warga Aceh yang ingin merdeka dari Indonesia.

Hal ini sebagaimana diunggah oleh akun YouTube Bang Zer pada 3 September 2019 lalu. Ia menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"Aceh Kibarkan Bendera Bintang pedang,berita terbaru Aceh-Aceh Merdeka. Di media sosial telah beredar masyarakat dan mahasiswa aceh mengibarkan bendera bintang peudaeng(pedang),belum padam kerusuhan di papua dengan bintang kejora,kini menyusul aceh,apapuan motif dari semua itu tentu kita semua tau bahwa bendera kesatuan adalah Merah putih,.. apakah aceh ingin refrendum? ... jangan lupa SUBACRIBE dan share," tulis akun YouTube Bang Zer.

Konten yang diunggah akun Bang Zer telah 107.227 kali ditonton dan mendapat 922 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Kabar tentang pengibaran bendera Alam Pedang yang dikaitkan dengan tuntutan kemerdekaan warga Aceh ternyata tidak benar.

Pengibaran bendera itu merupakan upacara yang digelar oleh pewaris Kerajaan Aceh. Fakta ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Melihat Upacara Pengibaran Alam Pedang yang Digelar Pewaris Kerajaan Aceh".

Liputan6.com, Aceh - Keluarga besar pewaris Kerajaan Aceh Darussalam menggelar upacara pengibaran Bendera Alam Pedang, bendera kerajaan dan pemersatu masyarakat Aceh.

Pengibaran bendera alam pedang berlangsung di Istana Darul Ihsan, Istana Kerajaan Aceh Darussalam, di Banda Aceh, Minggu (1/9/2019).

Ketua panitia pelaksana acara tersebut, Khairul, mengatakan, pengibaran bendera alam pedang dilaksanakan bersamaan dengan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah.

"Alam pedang ini bendera adat istiadat, bendera pemersatu, dan bendera penyemangat masyarakat Aceh. Bendera ini warisan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam," kata Khairul dilansir Antara.

Bendera alam pedang merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Bendera ini berwarna merah serta bintang dan bulan sabit putih. Di bagian bawah ada pedang, yang juga berwarna putih.

Upacara pengibaran dipimpin pewaris dan pengemban amanat Kerajaan Aceh Darussalam Tuanku Muhammad (I) ZN Al Haj.

Para peserta upacara mengenakan baju kebesaran seperti baju adat Aceh. Termasuk mengenakan lencana penghargaan di dada.

Selain keluarga pewaris Kerajaan Aceh Darussalam, peserta upacara juga berasal dari keluarga raja India, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, serta kerajaan nusantara seperti dari Melayu, Riau.

Upacara diawali laporan komandan upacara kepada pemimpin upacara. Kemudian, enam lelaki, tiga pengibar merah putih dan tiga bendera alam pedang, bersamaan berjalan menuju dua tiang bendera yang dibangun permanen.

Bendera pertama yang dikibarkan adalah merah putih yang diiringi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya, pengibaran bendera alam pedang yang diiringi selawat yang dibawakan sekelompok orang.

Usai pengibaran, pemimpin upacara membacakan maklumat diraja Kerajaan Aceh Darussalam. Maklumat berisi bendera alam pedang merupakan simbol semangat perjuangan penyebaran dakwah Islamiyah di Aceh.

Alam pedang sebagai bendera pembawa keislaman, keagamaan, dan adat istiadat telah dipenuhi dengan nilai filosofis Pancasila sebagai falsafah kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Pengibaran Bendera Alam Pedang oleh warga Aceh tidak terkait dengan tuntutan kemerdekaan.

Pengibaran tersebut merupakan bagian dari upacara yang digelar Aceh Darussalam setiap tahunnya. Narasi yang dibuat dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.