Sukses

[Cek Fakta] Jokowi: Tambang Milik PT Bukit Asam Sudah Dihutankan Kembali

Masalah lubang-lubang bekas tambang mengemuka dalam debat segmen keempat antara capres Jokowi dan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah lubang-lubang bekas tambang mengemuka dalam debat segmen keempat antara capres petahana Jokowi atau Joko Widodo dengan penantangnya dari kubu 02, Prabowo Subianto.

Jokowi menyebut, banyak sekali yang telah dikerjakan terkait penyelamatan lingkungan, di samping penegakan hukum.

"Tambang milik PT Bukit Asam sudah dihutankan kembali. Kalau pengawasan sudah ketat, itu bisa dilakukan," kata Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Minggu 17 Februari 2019.

Penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, dalam situs PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, www.ptba.co.id, disebutkan soal green mining, salah satunya adalah reklamasi bekas lubang tambang:

Salah satu program di dalam green mining adalah taman hutan rakyat. Program peduli lingkungan ini merupakan program yang memberikan pengaruh besar dalam kegiatan penambangan, dengan melakukan reklamasi terhadap lahan-lahan bekas penambangan. Dari total lahan bekas tambang seluas 5.394 hektar, 3.350 hektar di antaranya merupakan lahan bekas Tambang Air Laya dan 2.044 hektar adalah lahan bekas Tambang Banko Barat.

Lahan-lahan ini dijadikan hutan yang memiliki nilai ekonomis. Hutan ini berfungsi sebagai hutan untuk penelitian, perkemahan dan darmawisata. Bahkan di salah satu zona Penelitian produktif, PTBA telah bekerjasama dengan Universitas Bengkulu dalam menjalankan penelitian dan melakukan monitoring secara berkala setiap 3 bulan sekali. Dalam hal pembibitan PTBA melibatkan kelompok masyarakat dan menerapkan pola pembibitan oleh masyarakat.

Kini Taman Hutan Rakyat (Tahura) Enim dijadikan percontohan bagi penanganan lahan pasca tambang. Hal ini ditandai dengan beberapa kunjungan pemerintah propinsi dan kabupaten di Pulau Kalimantan yang juga banyak memiliki areal pertambangan. PTBA menyadari bahwa green mining merupakan bagian dari CSR dan akan memberikan manfaat bagi perusahaan di masa mendatang.

Adhityani Putri dari Yayasan Indonesia Cerah mengatakan, PT Bukit Asam memang telah menghijaukan kembali area pasca tambang IUP Air Laya dan IUP Bangko di Sumatera Selatan. Taman Hutan Raya (Tahura) di Muara Enim seluas 5.394 hektar yang dibangun sejak tahun 2016.

"Permasalahannya adalah bahwa hutan ini belum dilakukan untuk memulihkan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Pohon yang ditanam adalah pohon ciru dan akasia, yang merupakan pohon yang tumbuh cepat tetapi tidak bisa memulihkan ekosistem sebelum tambang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini