Sukses

Putra Ubaya Juara Lima Basket Musim Kedua

Keberhasilan Ubaya menjuarai LIMA Basket Putra menjadi kompensasi bagus atas kegagalan tim putri.

Tim basket putra Universitas Surabaya (Ubaya) tampil sebagai juara kompetisi  Liga Mahasiswa (Lima) Basket musim kedua setelah mengalahkan Universitas Esa Unggul (UEU) Jakarta dengan skor 76-45  dalam  final yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Yogjakarta (UNY) Minggu (24/2/2014). Kemenangan  tersebut  seperti menjadi obat atas kegagalan yang dialami putri  Ubaya yang  ditundukkan  Unair pada laga final sebelumnya.

Seperti pertandingan putri, duel Ubaya dengan  UEU juga berjalan ketat dan cenderung keras. Permainan ngotot dan  agresif sama-sama diperlihatkan kedua kubu. Ubaya yang dimotori Yericho Tuasela langsung menggebrak dan memimpin dalam pengumpulan poin. Mereka berhasil menutup kuarter awal ini dengan keunggulan 20-14.

Namun UEU tidak menyerah, mereka bangkit dan mengejar ketertinggalan. Dengan strategi fast break, Suhandi dan kawan-kawan berhasil  menyusul dan membalikkan skor menjadi 32-29  pada akhir kuarter dua. Kondisi itu terus dipertahankan sampai akhir kuarter tiga dalam kedudukan  51-48.

Pada kuarter empat atau akhir,   tim Ubaya yang ditangani pelatih Welllyanto bermain  lebih menekan  lewat lemparan bola dibawah jaring. Hasilnya efektif,  mereka  sukses menyamakan kedudukan 53-53  pada   pertengahan awal kuarter empat.

Ubaya  yang pada awalnya  sempat kedodoran berhasil  bangkit sekaligus   mempertahankan keunggulan yang mereka rebut pada kuarter terakhir dan menutup pertandingan dalam kedudukan 74-65 untuk memastikan  diri tampil  sebagai juara.Yericho Tuasela dan Ardi menjadi pencetak poin tertinggi bagi Ubaya yang masing masing mengemas 19 dan 15 poin.

Sedangkan dari UEU, tiga pemain mereka Freddy Bachtiar, Dewah Wiratno dan Suhandi sama-sama mencetak 10 poin bagi tim mereka.

Pelatih Ubaya Wellyanto mengaku kalau cedera yang dialami pemainnya sempat menjatuhkan mental anak asuhnya. Namun mereka berhasil segera bangkit  dan mengejar sekaligus membakikkan kedudukan.

 “ Secara mental, para pemain juga mampu bangkit dan mengejar ketertinggalan tersebut,”ujarnya.

Dari kubu UEU, faktor tidak adanya big men di kubu mereka menjadi  salah satu penyebab kekalahan ini  ”Ketiadaan big men  menjadi penyebab utama kekalahan kali ini,”kata asisten pelatih  UEU Abrizal.

Meski begitu, dirinya mengaku tidak terlalu kecewa, karena hasil yang dicapai tahun ini lebih baik daripada keikutsertaan mereka tahun lalu. “Tahun lalu kami peringkat empat dan sekarang ada di nomor dua. Ini adalah peningkatan,”tandasnya.

Sementara pada laga sebelumya,tim putri Universitas Airlangga (Unair) Surabaya keluar sebagai juara  setelah menundukkan juara bertahan Universitas Surabaya (Ubaya) dengan skor 65-49 .

Hasil ini  ini juga meneguhkan dominasi Unair atas rival sekota itu. Keunggulan itu terjadi saat Unair berhasil menundukkan Ubaya dalam perebutan gelar juara wilayah timur beberapa waktu lalu.

Baca Juga
5 Pemain Bergaji Tinggi di Liga Inggris
Sering Pacari Pesepakbola, Model Seksi Ini Enggan Disebut WAGs
Persib Optimistis Lolos dari Sanksi Komdis PSSI
Wanita Cantik Ini Bisa Mengganjal Kepindahan Van Dijk ke MU
[VIDEO] Gol Indah Bale ke Gawang Elche

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini