Sukses

Stadion Modern itu Bernama Mane Garrincha [2]

Stadion Nasional Brasilia Mane Garrincha telah berubah menjadi arena olahraga yang apik, modern, dan ramah lingkungan.

Nama Icaro de Castro Mello dan anaknya Eduardo de Castro Mello mungkin tak begitu dikenal lagi di Brasil. Atau bahkan sudah dilupakan warga Negeri Samba pada umumnya. Tapi nama Stadion Mane Garrincha hampir pasti orang Brasil mengenalnya. Apalagi para penggila sepakbola. Tak banyak yang tahu, bapak-anak Icaro dan Eduardo adalah perancang stadion megah di salah satu kota terbesar di Brasil, Brasilia.



Stadion Mane Garrincha terpilih sebagai salah satu stadion yang akan dipakai untuk ajang pertandingan sepakbola Piala Dunia 2014. Stadion apik dan modern ini tak hanya untuk pertandingan Piala Dunia 2014 saja, tapi juga dipersiapkan untuk ajang pesta olahraga Olimpiade Brasil 2016 mendatang.



Sejak ditunjuk sebagai stadion untuk laga Piala Dunia 2014, pada 2009 silam, pihak panitia langsung berbenah diri. Stadion yang berdiri sejak awal 1970-an itu digarap lagi dan disulap menjadi stadion modern pertama di Brasil. Pihak panitia mengerahkan sedikitnya 6.000 pekerja untuk menggarap Stadion Mane Garrincha yang telah diubah namanya menjadi Stadion Nasional Brasilia Mane Garrincha.



Nama Mane Garrincha diambil dari bintang sepakbola Brasil di era 1950-60an Manuel Francisco dos Santos. Mane merupakan nama pendek Manuel, sementara Garrincha adalah julukan sang bintang ketika masih berjaya di lapangan hijau.

Stadion Modern Ramah Lingkungan

Kini tak ada lagi stadion tua Mane Garrincha. Sejak Mei 2010, bangunan tua stadion dibongkar tuntas untuk memenuhi standar internasional dan FIFA. Yang ada sekarang, Stadion Nasional Brasilia Mane Garrincha nan megah. Stadion apik dan modern ini diperlengkapi dengan fasilitas atap yang mampu menampung air hujan dan menggunakan listrik tenaga matahari. Di sekitar stadion dibangun pula waduk khusus untuk kebutuhan pasokan air. Waduk ini mampu menampung sedikitnya 10.510.000 liter air yang akan dikelola selain untuk toilet dan kamar mandi, juga untuk pemeliharaan lapangan. Di sekeliling stadion dan waduk, juga ditanami pohon-pohon untuk menahan air.



Sementara untuk kebutuhan listrik, Stadion Mane Garrincha menggunakan panel fotovoltaik yang akan menangkap sinar matahari. Panel tersebut dipasang seperti cincin kompresi melingkari atap beton stadion. Tangkapan sinar surya itu kemudian diubah menjadi energi listrik. Tenaga listrik yang dihasilkan mencapai 2,4 megawatt atau setara dengan konsumsi listrik bagi 2.000 rumah tangga setiap hari.  

Stadion Mane Garrincha yang sempat dijajal saat ajang Piala Konfederasi Juni 2013 lalu, sempat mendapatkan penghargaan dari US Green Building Council (USGBC) sebuah lembaga bergengsi di dunia desain berkelanjutan.



Arena olahraga bernama asli Estadio Nacional de Brasilia Mane Garrincha ini berkapasitas 71.400 tempat duduk, sedikit lebih kecil dari Stadion Maracana di Rio de Janeiro yang megah itu. Selain dipakai untuk menggelar laga sepakbola, Stadion Nasional Brasilia Mane Garrincha ini juga dipergunakan untuk sekolah sepakbola, aktivitas senam, judo, dan capoeira. (*Dari berbagai sumber)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.