Sukses

PAOK Mengejar Sejarah di Liga Champions

PAOK pernah dua kali lolos sampai play-off Liga Champions yakni di musim 2010/2011 dan 2004/2005.

Klub Yunani PAOK FC mendapat modal cukup bagus untuk bisa lolos ke fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Mereka berhasil menahan imbang tuan rumah Schalke 04, 1-1 di leg pertama pekan lalu.

PAOK sering dinaungi keberuntungan pada musim ini. Mereka seharusnya tak lolos ke play-off Liga Champions karena kalah agregat 1-3 dari FC Metalist Kharkiv. Namun klub Ukraina itu didiskualifikasi oleh UEFA karena terlibat pengaturan skor di liga domestik.

Saat dijamu Schalke, PAOK juga cukup beruntung terhindar dari kekalahan. Schalke berhasil unggul lebih dulu melalui gol pemain serbabisa Jefferson Farfan pada menit 32. PAOK selamat karena Miroslav Stoch mencetak gol penyeimbang pada menit 73. Dengan demikian PAOK cuma butuh hasil imbang tanpa gol saja kala menjamu Schalke untuk mengamankan tiket ke fase grup.

Tim asuhan Huub Stevens itu berharap keberuntungan masih memihak mereka di leg kedua play-off Liga Champions kala menjamu Schalke di Stadion Toumbas. PAOK pernah dua kali lolos sampai play-off Liga Champions yakni di musim 2010/2011 dan 2004/2005. Namun saat itu mereka gagal melaju ke fase grup karena kalah dari Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv.

Peluang PAOK untuk merebut tiket ke fase grup Liga Champions terbuka lebar. Pasalnya Schalke tengah menurun performanya akhir-akhir ini. Pasukan Jens Keller belum pernah menang di tiga laga awal Bundesliga. Julian Draxler cs bahkan kalah dua kali dari VfL Wolfsburg dan yang terbaru Hannover 96.

Yang akan semakin memudahkan PAOK untuk menghadang Schalke adalah faktor striker Klaas Jan Huntelaar. Pemain andalan Schalke itu masih belum bisa main di leg kedua akibat diganggu cedera. Ketajaman Schalke berkurang drastis dengan absennya pria Belanda itu.

Meski Schalke sedang dalam grafik penampilan yang menurun, PAOK tetap harus ekstra waspada. Schalke musim lalu berhasil menang di Yunani saat menekuk Olympiakos 2-1, dimana ketika itu Stevens masih menjadi pelatih klub Jerman itu. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini