Sukses

Komunitas Suporter Bali Kecewa Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023

Liputan6.com, Jakarta- Komunitas suporter sepak bola Bali menyesalkan sikap Gubernur I Wayan Koster yang melakukan tindakan gegabah sehingga membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Wayan Koster dinilai melakukan manuver politik yang melebihi kewenanangan sebagai gubernur.

Seperti diketahui Indonesia baru saja dinyatakan FIFA batal menggelar Piala Dunia U-20 2023. FIFA memutuskan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah dan menggantinya dengan Argentina.

Otomatis timnas Indonesia U-20 juga gagal berlaga di Piala Dunia U-20 2023. Indonesia lolos melalui jalur tuan rumah. Jatah tersebut kini direbut Argentina yang memang gagal lolos lewat kualifikasi di Amerika Selatan.

Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia - Bali, I Gede Putu Sugiatmika kecewa berat dengan pembatalan ini. Menurutnya dengan dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 memicu kerugian negara pada umumnya, dan Bali secara khusus kehilangan potensi pemasukan secara ekonomi.

"Pembatalan ini juga secara serta-merta mengancam eksistensi dari adik-adik kita yang membangun mimpi dari sepakbola. Dan semua pemain yang menggantungkan hidup secara ekonomi dari sepakbola. Putaran ekonomi dan kehilangan peluang untuk membangun kebangaan dari sepak bola. Terutama jika ancaman sanksi dari FIFA menjadi realisasi," kata I Gede Putu Sugiatmika dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Memiliki Kepekaan

Gede Putu Sugiatmika mengatakan komunitas suporter Bali menggagas diskusi publik di Wantilan DPRD Bali, Renon, Denpasar, Bali, pada Sabtu (1/4) menyikapi pembatalan Piala Dunia U-20. Menurutnya, meski tidak mampu mengubah arah kegagalan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, namun melalui diskusi ini suporter ingin membangun kesadaran kepada para pihak yang berperan menggagalkan perhelatan berskala internasional ini.

Gede Putu Sugiatmika menambahkan, I Wayan Koster dinilai kurang memiliki kepekaan dan mencampuradukan manuver politik dengan olahraga. Pernyataan pertimbangan keamanan, kata dia, juga dikritisi suporter.

"Dengan tidak mengecilkan potensi gangguan keamanan yang mungkin muncul. Seakan negara tunduk dengan potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi dengan kedatangan timnas Israel. Pandangan ini dinilai mengikis kebangaan atas rasa percaya diri sebagai bangsa yang besar," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Pertanggungjawaban

Menurutnya, Gurbernur Bali telah menjadi bagian sadar dari situasi kegaduhan yang terjadi. Apalagi, tidak ada pernyataan sedikitpun menunjukkan sikap menyesal.

"Dengan ini suporter menuntut agar ada pertanggungjawaban moril bapak gubernur kepada publik bola. Agar meminta maaf secara terbuka. Untuk menghindari preseden buruk ke depan. Sebuah kebiasaan para pemangku kebijakan yang selalu mengorbankan sepakbola dalam setiap manuver politik," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.