Sukses

Bola Ganjil: Diving Wasit Berbuah Anarki, Suporter Protes dengan Dorong Mobil ke Laut

Kehadiran teknologi, berupa kamera yang siap menyajikan bukti, bakal membuat pemain berpikir dua kali sebelum melakukan diving. Lalu apa jadinya jika wasit yang berpura-pura cedera?

Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada lagi tempat bagi simulasi di sepak bola. Aksi diving atau menipu wasit demi mendapatkan keuntungan sudah tidak bisa dilakukan dengan bebas.

Kehadiran teknologi, berupa kamera yang siap menyajikan bukti, bakal membuat pemain berpikir dua kali sebelum melakukan diving. Lalu apa jadinya jika wasit yang berpura-pura cedera?

Hajduk Split bertemu OFK Beograd pada pekan ketujuh Liga Yugoslavia 1970/1971 di Stari Plac Stadium, 23 September 1970. Laga terpaksa dihentikan pada menit ke-52 setelah wasit Pavle Ristic terjatuh. Saat itu kedudukan 2-2.

Ristic mengaku terkena lemparan benda dari tribune penonton. Sang pengadil pertandingan bahkan sampai dilarikan ke rumah sakit demi mengobati cedera.

Menyikapi ini, Federasi Sepak Bola Yugoslavia (FSJ) menjatuhkan sanksi disiplin kepada Hajduk yang dianggap gagal menjaga perilaku suporter sendiri. OFK ditetapkan sebagai pemenang dengan skor 3-0.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Picu Kebencian Etnis

Hukuman tersebut mendapat reaksi keras dari suporter Hajduk. Pendukung turun ke jalan menggelar protes. Demonstrasi berlangsung berhari-hari dan kerap menghadirkan perilaku anarki.

Fans Hajduk ramai-ramai mencari kendaraan dengan pelat nomor Beograd dan mendorongnya ke Laut Adriatik. Muncul juga sentimen negatif terhadap Beograd dan orang Serbia di kalangan suporter Hajduk.

Demi meredam kebencian etnis, pemerintah pusat Yugoslavia turun tangan. Mereka mendesak FSJ membatalkan sanksi dan menetapkan laga berakhir 2-2.

FSJ pun menuruti permintaan tersebut. Tambahan angka dari laga itu kemudian membantu Hajduk menjadi juara liga. OFK sendiri berada di peringkat empat klasemen akhir.

Perang saudara yang merebak membuat Yugoslavia pecah pada 1992. Hajduk kini berkompetisi di Kroasia dengan OFK bermain di Serbia.

 

3 dari 3 halaman

Spekulasi Terhadap Apa yang Sebenarnya Terjadi

Ada hal aneh lain dari pertandingan bermasalah tersebut. Panitia pelaksana tidak menemukan bukti adanya benda yang dilempar ke lapangan sehingga melukai Ristic.

Hajduk pun menganggap sang wasit mengada-ada. Pada dokumen banding terhadap hukuman FSJ, mereka menduga Ristic cedera karena terkena peluit sendiri saat terjatuh.

Laporan lain menangkap pernyataan saksi mata. Dia melihat ada kelelawar yang muncul dari lampu stadion dan terbang hingga menabrak Ristic.

Lalu, apa sebenarnya penyebab cedera sang pengadil? Hingga kini tidak ada yang tahu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.