Sukses

Erick Thohir Ingin Prioritaskan Hal Ini Sebelum Terapkan VAR di Liga Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir lebih dulu ingin memperhatikan kesejahteraan wasit sebelum menerapkan teknologi VAR di kompetisi sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir punya misi serius untuk menerapkan teknologi VAR dalam kompetisi sepak bola Indonesia. Namun, sebelum melangkah ke arah itu, mantan presiden Inter Milan lebih dulu ingin memperhatikan kesejahteraan wasit.

Erick mengungkap wasit-wasit di Indonesia saat ini belum semuanya memiliki kehidupan yang nyaman. Apalagi, Liga 2 dan Liga 3 tengah mandek. Kondisi tersebut dibuktikannya sendiri kala ia menyambangi langsung rumah seorang wasit Liga 2 bernama Rohadi.

“Hari ini saya buktikan, saya ketemu wasit Liga 2 yang namanya Rohadi. Rumahnya kecil, (dia) dagang apa? Kembang tahu. Kalau kita mau bicara perbaikan sistem perwasitan nasional, wasitnya kita perhatikan dahulu, ini jadi kunci,” ujarnya usai memimpin rapat exco di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Sabtu (18/2/2023).

“Mereka, wasit Liga 2 itu, sekali tiup (bertugas, digaji) Rp5,5 juta, artinya apa? Minimal mereka harus bisa meniup 12 sampai 15 kali per musim, bukan 5 sampai 7 kali. Ini kita akan perbaiki. Pak Menpora tadi bilang, ayo kita berikan asuransi, tapi kan kembali, kalo liganya tidak jalan, tidak ada ada tiupan (sama saja),” pungkas dia.

Sebagai informasi, Erick memang sejak awal sudah menggaungkan niatnya untuk berkunjung ke rumah-rumah wasit apabila diangkat menjadi ketua umum baru dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, pada Kamis (16/2/2023). Rencana tersebut pun langsung ia realisasikan tak lama setelah dinyatakan menang dalam bursa pemilihan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Salahkan Wasit

Tak hanya bicara soal kesejahteraan, Erick juga mendorong semua pihak untuk tak terus-terusan menyalahkan wasit. Menurut dia, stakeholder sepak bola malah harus menjadi sosok yang hadir di belakang mereka untuk menjaga dan mendorong.

“Ayo kita kasih empati, jangan selalu kita menyalahkan wasit, wasit, dan wasit, tetapi kita tak hadir di belakang mereka untuk menjaga mereka. (Padahal) ketika mereka di lapangan, mereka bisa jadi tumbal,” tutur Erick.

“Artinya apa? Yes, teknologi. Akan tetapi, teknologi tanpa manusianya sama saja bohong. Oleh karena itu, kita akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandinggan, baru kita hitung-hitungan VAR,” katanya menambahkan.

“Saya harapkan, media juga tolong mendorong, jangan ada persepsi seolah perusak sepak bola itu wasit. (Cobalah) hadir, ayo lihat kehidupan sehari-hari mereka,” tandasnya dengan didampingi jajaran pengurus PSSI baru di GBK Arena, Sabtu (18/2/2023).

3 dari 3 halaman

Komite Ad Hoc Infrastruktur

Sekadar informasi, Erick Thohir juga mengambil langkah khusus untuk mewujudkan penggunaan VAR di Tanah Air. Pria berusia 52 tahun itu sudah sepakat membentu komite ad hoc infrastruktur dengan jajarannya.

Keberadaan komite tersebut dimaksudkan untuk menyukseskan rencana pembangunan training center bagi Timnas Indonesia. Lebih lanjut, mereka nantinya juga ditugaskan memantau masalah VAR, berikut lokasi serta rencana pembiayaannya.

“Komite infrastruktur lainnya tentu melihat juga bagaimana masalah VAR. Di mana lokasi-lokasi yang bisa kita lakukan, berapa biayanya. Tentu juga ada pembiayaan lain yang memang menjadi tantangan,” ucap Erick selepas rapat exco pada Sabtu (18/2/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.