Sukses

Derai Air Mata Mengantar Benny Dollo ke Tempat Istirahat Terakhir

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (4/2/2023)

Benny Dollo diantar keluarga dan kerabatnya menuju peristirahatan terakhirnya. Upacara pemakaman tampak khidmat selama pelepasan jenazah.

Mendiang Benny Dollo selesai dikebumikan pukul 12.40 WIB. Isak tangis pun pecah kala pihak keluarga dan kerabat melakukan penaburan bunga.

Setelah pemakanan selesai. pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berduka serta membantu mengantarkan Benny Pihak keluarga juga menyampaikan adanya ibadah pengucapan syukur yang berlangsung di rumah duka pada malam hari.

Kerabat Dekat Benny Dollo, Azka mengatakan jenazah dikuburkan di Tangerang Selatan agar lebih dekat dengan keluarga. "Alasannya untuk lebih dekat dengan keluarga. Jadi, jika ingin mengunjungi lebih dekat," kata Azka kepada wartawan.

Tidak terlihat figur sepak bola nasional pada proses pemakaman Benny Dollo. Namun, Azka mengatakan, sebelumnya terdapat beberapa pegiat sepak bola yang sempat mengunjungi rumah duka.

"Ada beberapa pemain, ada beberapa yang berhalangan, menyampaikan lewat media sosial. Khususnya Firman Utina sebagai sosok yang dekat dengan beliau, pemain ada (Anthony Jomah) Ballah," ucap Azka.

Bendol -sapaan akrab Benny Dollo- meninggal dunia Rabu malam (1/2/2023) pukul 20.45 WIB. Mantan pelatih Arema FC dan Persita Tangerang tersebut meninggalkan satu orang istri, dua anak, dan dua cucu.

Sang menantu, Eva, mengenang Bendol sebagai sosok yang sangat dekat dengan keluarga. "Papa sangat mengutamakan keluarga," katanya saat menemui wartawan di rumah duka, Kamis dini hari WIB (2/2).

Eva menjelaskan, Bendol dilarikan ke rumah sakit RSUD Tangsel, Minggu (29/1/2023). Menurut istri Fransiscus Dolo tersebut, Bendol kemudian dirawat di ruang ICU. Namun, setelah empat hari dirawat, Bendol menghembuskan napas terakhir pada Rabu malam akibat penyakit jantung.

Kerabat lainnya, Jerry Simon, juga mengenang Benny Dolo sebagai sosok yang mengutamakan keluarga. "Apapun itu, yang utama untuk om Benny adalah keluarga," ujar Jerry kepada Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perjalanan Karier Bendol

Bendol selama ini dikenal sebagai pelatih bertangan dingin. Semasa hidupnya, pria asal Manado tersebut telah menangani sederet klub elite di Tanah Air.

Bendol lahir di Manado pada 22 September 1950 dengan nama Benny Selvianus Dolo. Meski demikian publik lebih mengenalnya dengan nama Benny Dollo.

Di era 1980, Benny Dollo pernah menukangi tim legendaris Jakarta, UMS. Dia kemudian dipercaya menangani tim-tim sekelas Pelita Jaya, Persita Tangerang, Persitara, Persma Manado, Arema Malang, Persija Jakarta, Mitra Kukar, hingga Sriwijaya FC.

Dari perjalanan tersebut, sosok yang akrab disapa Bendol ini meraup sejumlah gelar. Di antaranya membawa Pelita Jaya juara sebanyak tiga kali.

Bendol juga membantu Arema Malang menjuarai Liga Indonesia 2004 serta Copa Indonesia 2005 dan 2006. Dengan catatan ini, Bendol jadi salah satu pelatih lokal yang berprestasi.

Benny Dollo juga pernah melatih Timnas Indonesia dalam dua periode, salah satunya di Piala AFF 2008. Kala itu Tim Garuda disingkirkan Thailand di semifinal.

Sosok kelahiran Manado ini juga melatih tim U-23 yang tampil di SEA Games 2001. Kembali Thailand menjegal ambisinya membawa tanah kelahiran berjaya pada semifinal.

Dalam kiprahnya ini, Bendol mempersembahkan Piala Kemerdekaan 2008 bagi Indonesia

3 dari 3 halaman

Keras di Lapangan

Sebagai pelatih, Bendol dikenal sebagai sosok yang tegas. Mantan pelatih tim legendaris asal Jakarta, UMS tersebut tidak ragu memarahi pemain yang melakukan kesalahan di lapangan meski bintang sekalipun.

Anthony Jomah Ballah pernah merasakan ketegasan Bendol di lapangan. Pria asal Liberia tersebut kebetulan sempat bermain di tim yang ditangani Bendol, yakni Arema FC dan Persita Tangerang.

Athony mengaku beberapa kali dimarahi oleh Bendol. "Tapi itu hanya saat di lapangan saja. Di luar lapangan, coach Bendol sosok yang menyenangkan. Dia banyak membantu saya," ujar Anthony.

"Coach juga sangat dekat dengan pemain," beber pria berusia 43 tahun tersebut.

Kepergian Bendol juga menyisakan duka yang mendalam bagi Anthony. Saat mendengar berita mengenai kepergia Benny Dolo, pria asal Liberia tersebut segera bertolak ke rumah duka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.