Sukses

Bunuh Kakak Sendiri, Elipitua Siregar Dikenal Punya Kuncian ‘Mematikan’ di Arena MMA

Petarung MMA, Elipitua Siregar tengah menjalani persidangan kasus pembunuhan yang menewaskan kakak kandungnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Atlet Mixed Martial Arts (MMA) asal Sumatera Utara, Elipitua Siregar tersandung kasus hukum. Pria asal Tapanuli Utara itu tengah menjalani persidangan atas kasus pembunuhan yang menewaskan kakak kandungnya, Marganti Siregar.

Pembunuhan terjadi 15 Oktober 2022 di kampung halamannya di Sigubo Desa Silali Toruan, Muara, Tapanuli Utara. Saat kejadian, Elipitua Siregar menghabisi nyawa kakak kandungnya menggunakan sebuah gagang kampak.

Sebelumnya, nama Elipitua sempat tenar di arena pertarungan MMA. Pria berusia 26 tahun itu merupakan atlet yang sudah tujuh kali tampil di ajang One Championship. Lima di antaranya berhasil dimenangkan Elipitua dan dua laga lainnya berakhi dengan kekalahan.

Pertarung terakhir Elipitua berlangsung lima bulan sebelum pembunuhan terjadi. Pada kesempatan tersebut, petarung yang juga dijuluki sebagai The Magician itu berhasil menang TKO atas lawannya, Robin Catalan.

Pria asal Filipina itu dibuat tak berkutik oleh kuncian Anaconda choke di ronde pertama saat keduanya bertarung di Singapura pada 20 Mei 2022 yang lalu.

Kemenangan tersebut berperan penting dalam mengembalikan kepercayaan diri petarung berjuluk Elipitua usai menderita kekalahan pada Januari lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cekikan Anakonda

Meladeni sang veteran dari Filipina, Elipitua tetap setia pada permainan gulatnya dan bersabar dalam melancarkan serangan demi membawa Robin Catalan ke atas kanvas. Tak disangka, Elipitua berhasil membelit sang lawan dan lanjut mengeksekusi jurus pamungkas pada menit 2:58 ronde pembuka.

Atlet kelahiran Medan ini tak menyangka bisa menang cepat. Apalagi lawannya sudah lebih banyak mengenyam pengalaman dan pernah mengalahkan dua atlet MMA Indonesia, Adrian Mattheis dan Stefer Rahardian.

"Saya mengiranya dia [Robin] punya kemampuan ground dan grappling yang lumayan. Enggak menyangka bisa buat dia tap dan menyerah. Saya juga tidak menyangka dia bisa kena [kuncian] secepat itu," ujar Elipitua kala itu.

"Awalnya saya prediksi akan kesulitan dan bakal menang submission di dua atau tiga," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Kemenangan Kelima

Kemenangan tersebut merupakan yang kelima dalam karier Elipitua di ONE. Yang istimewa, semua raihan tersebut diraih lewat penyelesaian dengan empat di antaranya melalui kuncian dan satu melalui TKO.

Dua kekalahannya pun terjadi pada ronde ketiga masing-masing lewat kuncian dari Liu Peng Shuai dan TKO dari Senzo Ikeda. Artinya, ia tak pernah berlaga hingga detik terakhir untuk mendapat penilaian dari juri.

Kemenangan atas Catalan juga jadi pembalasan atas kekalahan dua rekan senegaranya dalam laga sebelumnya. Dengan hasil ini, asa Elipitua untuk menembus peringkat resmi ONE Championship kelas strawweight sempat terbuka. Sayang, kasus hukum yang tengah menjeratnya saat ini membuat impian Elipitua menjadi petarung elite MMA terancam kandas. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.