Sukses

Kaleidoskop 2022: Pertarungan Terakhir Hero Tito

Hero Tito mengembuskan napas terakhir di rumah sakit usai tersungkur pada pertandingan melawan James Mokoginta.

Liputan6.com, Jakarta Banyak peristiwa olahrga yang mewarnai perjalanan tahun ini. Tidak melulu soal prestasi. Tahun 2022 juga diwarnai insiden tragis yang menimpa atlet. Berikut catatan Kaleidoskop 2022 Liputan6.com. 

Hero Tito meregang nyawa usai tampil dalam duel melawan James Mokoginta, Minggu (27/2/2022) lalu. Prai asal Malang itu tewas setelah 5 hari dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading.

Hero Tito meninggal dunia di usia 34 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak laki-laki. Mengawali karier internasional pada tahun 2004, rekor bertanding Hero Tito terhenti pada partai ke-30.

Insan tinju Tanah Air terkejut saat promotor Armin Tan menyampaikan kematian Hero Tito. James Mokoginta yang menjadi lawan terakhir Hero Tito, ikut terpukul dengan insiden ini. Lewat akun Instagram, James meminta maaf kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Saya dan keluarga besar Nelson Nainggolan Gym mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara, abang, dan senior saya Hero Tito," tulis James di Instagram.

"Mohon maaf sedalam-dalamnya kepada mas Hero (Tito) dan keluarga, saya tidak ada maksud apapun sampai bisa jadi seperti ini. Inilah pertandingan tinju yang penuh resiko, sekali lagi saya minta maaf buat saudara dan rekan-rekan mas Hero atas kejadian yang menimpa mas Hero," ujar James menambahkan.

Selain James, petinju nasional asal Wonosobo, Edi Comaro juga kaget mengetahui kabar duka Hero Tito. Menurut Edi, Hero Tito dikenal sebagai petinju yang ngotot di atas ring. Keduanya juga pernah bertarung pada kejuaraan nasional yang berlangsung di alun-alun Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 2013 lalu.

"Iya, mas, kaget juga dengar beritanya," ujar Edi.

Menurut Edi, Hero Tito merupakan petinju yang ngotot saat berada di atas ring. Sementara di luar pertandingan, Hero sosok yang bersahabat dan punya hubungan baik dengannya. "saya masih sempat kirim pesan sebelum dia bertanding di India tahun lalu."

Penyanyi Vicky Prasetyo juga ikut berduka atas kepergian Hero Tito. Sebelum insiden tragis terjadi, keduanya sempat berlatih bersama dan membagikan momen di media sosial. "Selamat jalan pelatihku, saudaraku, sahabatku, petinju terbaik indonesia alm Heru Purwanto (Hero Tito) bin Misran," tulis Vicky Prasetyo di akun Instagram.

Vokalis Gigi Armand Maulana juga mengucapkan belasungkawa usai mendengar kabar Hero Tito meninggal dunia.

"Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun Allahumagfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wafuanhu Al Fatihah," tulis Armand

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langganan Juara Nasional

Hero Tito berasal dari Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nama aslinya, Heru Purwanto.

Dia mengenal tinju sejak dini. Dia mulai naik ring di usia 12 tahun karena pengaruh ayah dan kakaknya.

Hero Tito mengawali prestasi di tinju amatir pada ajang Kejurda. Hero Tito kemudian melalui karier amatir di Kalimantan, sebelum akhirnya pulang ke Malang dan memilih jalur profesional.

Dia debut di kancah profesional pada 2004. Namun, jalur itu belum bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Hero Tito sempat menjadi tukang parkir, satpam, jadi pelatih tinju personal, hingga menjadi staf honorer di antara statusnya sebagai petinju.

Hero Tito pun menorehkan berbagai prestasi, di antaranya gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF). Dia merebut gelar setelah menjatuhkan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dalam Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana 2016, di Lospalos Gymnasium, Timor Leste, pada 2016 lalu. Hero Tito bergaya orthodox. Ayah dua anak itu juga pernah menyandang empat gelar juara nasional, yakni juara nasional versi KTI kelas bulu 57,1 kg (2013), juara KTPI kelas bulu 57,1 kg (2012), juara KTI kelas ringan junior 58,9 kg (2017), dan juara ATI kelas ringan jr 58,9 kg (2016).

 

3 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Duel melawan James Mokoginta adalah ulangan petemuan keduanya, enam tahun silam. Pada pertemuan pertama, mereka bertanding di Surabaya, pada 6 Juni 2015 sebagai partai tambahan pertarungan Daud Cino Yordan Vs Maxwell Awuku dari Afrika Selatan.

Dalam laga kelas bulu 8 ronde tersebut, Hero yang dijuluki The Lion berhasil mengalahkan James lewat kemenangan angka.

Setelah lebih enam tahun berselang, keduanya kembali bersua pada ajang Holywings Sport Show di Hollywings Club, Jakarta sebagai partai tambahan untuk pertarungan juara WBA International, Tibo Monabesa Vs Jayson Vayson. Mereka dijadwalkan bertarung sepuluh ronde untuk memperebutkan gelar lowong kelas ringan (61,2 kg) versi badan tinju ATI.

Selain dua partai ini, promotor Armin Tan juga menggelar sejumlah duel lainnya, termasuk partai ekshibisi yang mempertemukan penyanyi vicky prasetyo dengan Azka Corbuzier, putra pesohor Deddy Corbuzier. Holywings sendiri yang menjadi lokasi pertarungan kini sudah berganti nama sebagai buntut promo minuman keras kontroversial Holywings yang berujung penistaan agama.

Duel Hero Tito vs James Mokoginta berjalan sengit sejak ronde pertama. Namun James sepertinya lebih mendominasi. Bahkan pada ronde kelima, James Mokoginta dari Sasana Nainggolan Boxing Camp sudah mampu menjatuhkan Hero.

Hero masih mampu bangkit sebelum hitungan ke-10 dan melanjutkan pertandingan. Namun pada ronde ketujuh, rahangnya kembali terkena uppercut dan membuatnya tersungkur ke atas kanvas. "Itu yang membuat kondisinya menjadi buruk," ujar James dilansir Rondeaktual.com.

Hero Tito tidak melanjutkan pertandingan. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut promotor pertandingan, Armin Tan, Hero mengalami pembengkakan otak dan sempat dioperasi.

Sayang, nyawanya tidak tertolong. Setelah lima hari dirawat dan sempat menggunakan alat bantu ventilator, Hero Tito akhirnya meninggal dunia Kamis (3/3/2022), pukul 16.45. Jenazahnya kemudian dibawah ke Malang.

"Tak ada promotor yang menginginkan petinju yang ditampilkan mengalami cedera fatal apalagi sampai mengalami kematian. Tetapi, saya sudah siap menanggung resikonya," kata promotor pertandingan Armin Tan kepada wartawan, Kamis (4/3/2022).

"Saya itu sudah menganggap Hero Tito sebagai saudara. Dan, saya bukan hanya siap menanggung biaya pengobatan hingga pemakaman jenazah almarhum. Tetapi, saya sudah bernazar akan menanggung biaya pendidikan kedua anaknya," kata Armin Tan menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Daftar Petinju Meninggal

Insiden Hero Tito telah menambah panjang daftar petinju Tanah Air yang meregang nyawa setelah bertanding. Hingga saat ini, setidaknya sudah 32 petinju yang meninggal dunia tewas usai naik ring. Menurut Armin Tan, kematian Hero Tito sudah seharusnya menjadi perenungan bagi otoritas olahraga tinju di Tanah Air. Pasalnya sejauh ini Armin menilai sangat mudah untuk bisa mendapatkan izin menggelar pertandingan tinju sehingga melupakan aspek-aspek keselamatan bagi petinju salah satunya pemeriksaan kesehatan. Apalagi, kata dia, tes kesehatan yang dilakukan sangat minim.

"Coba sekarang Komisi Tinju Indonesia sangat mudah mengeluarkan izin untuk sebuah pertandingan tinju. Saya rasa pemeriksaan kesehatan masih kurang. Sudah seharusnya petarung juga di cek MRI, HIV tes, dan Hepatitis tes harus dilakukan oleh para petarung sebelum bertanding," ujar Armin Tan, Jumat (4/3/2022) atau sehari setelah kematian Hero Tito. (Daftar petinju meninggal bisa dilihat di tautan ini).

Tahun segera berganti. Hanya dalam hitungan hari, seluruh dunia akan menyambut datangnya tahun 2023. Semoga insiden yang menimpa Hero Tito tidak terulang lagi dan tinju Tanah Air bisa kembali berjaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.