Sukses

Belanda Dikalahkan Argentina di 8 Besar Piala Dunia 2022, De Jong Tuding Messi Pengaruhi Wasit

Langkah Belanda di Piala Dunia 2022 berakhir dengan kekalahan adu penalti melawan Argentina di babak delapan besar. Gelandang Belanda Frenkie de Jong mengklaim wasit Antonio Mateu Lahoz dipengaruhi bintang Argentina Lionel Messi.

Liputan6.com, Jakarta - Belanda melakukan comeback yang luar biasa untuk memaksakan perpanjangan waktu setelah tertinggal 0-2 dari Argentina di perempat final Piala Dunia 2022 Qatar berkat dua gol Wout Weghorst. Tapi, Oranje akhirnya kalah 3-4 lewat adu penalti.

Wasit Antonio Mateu Lahoz banyak dikritik karena mengeluarkan 18 kartu kuning pada pertandingan itu. Superstar Argentina Lionel Messi menilai pengadil asal Spanyol tersebut tidak layak memimpin pertandingan Piala Dunia.

Gelandang Belanda Frenkie de Jong setuju Messi. Namun, dia merasa mantan rekan setimnya di Barcelona itu juga bernontribusi atas kinerja Lahoz dengan memengaruhinya.

"Ketika waktu bermain reguler berakhir, semua pemain Argentina mendatanginya dan sejak saat itu dia hanya meniup peluit untuk Argentina," kata De Jong tentang Lahoz seperti dikutip Fot Mob.

“Sepatu Jurrien Timber ditendang, tapi kemudian dia meniup peluit karena melakukan pelanggaran terhadap kami. Luuk (de Jong) baru saja memenangkan sundulan normal dan dia meniup peluitnya, mereka menendang bola ke ruang istirahat kami, dia tidak peduli."

"Messi mengambil bola dengan tangannya, dia melepaskannya begitu saja. Dia benar-benar memalukan," ucap De Jong menambahkan. "Dia pria yang baik, wasit yang baik. Tapi, di sini dia tidak masuk akal. Saya pikir dia tersesat dalam perpanjangan waktu."

"Bisa saja kehebatan Lionel Messi memengaruhi hal itu. Itu bukan kesalahan wasit, tetapi itu memengaruhi permainan," ujar gelandang berusia 25 tahun itu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sering kalah

Kekalahan dari Argentina menambah daftar kekalahan Belanda lewat adu penalti. Oranje baru sekali menang dan tiga kali kalah.

Namun, jumlah kekalahan Spanyol dalam adu penalti di Piala Dunia lebih banyak dari Belanda, yaitu empat. Sementara Argentina lebih sering menang dalam adu penalti, yakni lima kali menang dan sekali kalah.

Kekalahan Belanda membuat Frenkie de Jong tercengang. Padahal, dia yakin Oranje bakal mengangkat trofi turnamen sepak bola termegah itu.

"Saya yakin kami akan menang ketika menyamakan kedudukan," kata De Jong. Bagaimanapun, saya yakin bahwa kami akan menjadi juara dunia.''

 

 

3 dari 3 halaman

Diselidiki FIFA

FIFA membuka proses investigasi terhadap Asosiasi Sepak Bola Argentina untuk dua potensi pelanggaran Kode Disiplin Piala Dunia 2022 dalam laga perempat final melawan Belanda. Sedangkan Belanda hanya berpotensi melanggar satu pasal aturan pada laga Belanda vs Argentina di Piala Dunia 2022.

"Komite Disiplin FIFA telah membuka proses investigasi terhadap Asosiasi Sepak Bola Argentina karena potensi pelanggaran pasal 12 (pelanggaran pemain dan ofisial) dan pasal 16 (ketertiban dan keamanan di pertandingan) dari Disiplin FIFA," tulis FIFA dilansir dari Sport Bible.

"Selain itu, Komite Disiplin FIFA juga telah membuka proses terhadap Asosiasi Sepak Bola Belanda karena potensi pelanggaran pasal 12 Kode Disiplin FIFA sehubungan dengan pertandingan yang sama," sambung FIFA.

Potensi pelanggaran Kode Disiplin FIFA ini diduga karena tendangan pemain Argentina Leandro Paredes ke arah bench pemain Belanda yang memicu perkelahian besar-besaran di lapangan dan mengakibatkan Paredes dijatuhkan oleh Virgil van Dijk.

Kemudian, pelanggaran lainnya kemungkinan karena komentar-komentar para pemain Argentina, seperti Emiliano Martinez dan Lionel Messi seusai laga yang menyudutkan wasit. Mereka bahkan menuding wasit Lahoz berat sebelah menguntungkan Belanda untuk mencetak gol.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.