Sukses

Usai Tragedi Arema, PSSI Ungkap Alasan Laga Singo Edan vs Bajul Ijo Dilaksanakan Malam Hari

Sekjen PSSI Yunus Nusi mengungkap alasan laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) dilaksanakan pada malam hari. Menurutnya, keputusan itu merupakan hasil kesepahaman bersama.

Liputan6.com, Jakarta - Jagat sepak bola Tanah Air tengah berduka akibat insiden pasca laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Terjadi kericuhan yang dipicu oleh suporter Singo Edan lantaran tim jagoannya kalah tipis 2–3 di kandang sendiri. Para pendukung yang tak terima hasil pertandingan langsung menyerbu ke lapangan setelah wasit meniupkan peluit panjang.

Laporan terbaru PSSI Minggu (2/10/2022) siang mengungkap terdapat total 129 orang yang menjadi korban jiwa tragedi Arema. Jumlah ini diperkirakan bisa bertambah, mengingat pihak terkait masih melakukan pendataan.

Menyeruaknya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan membuat publik bergejolak. Pasalnya, kabar mengeklaim pihak kepolisian sempat meminta agar jadwal pertandingan dimajukan dengan pertimbangan keamanan.

Dalam surat bertanggal 13 September 2022, Polres Malang mengajukan usulan kepada Panita Pelaksana (Panpel) Arema FC supaya pertandingan, yang sedianya dihelat pada pukul 20.00 WIB, diubah waktu pelaksanaannya menjadi pukul 15.30 WIB.

Sayangnya, permintaan itu tak diindahkan. Sejumlah pihak lantas meminta tanggapan PSSI terkait penolakan usulan perubahan jadwal. Padahal, risiko terjadinya kerusuhan pasca laga cenderung lebih kecil jika duel dihelat pada sore hari.

“Pertama, kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan agar (laga) dilaksanakan pada sore hari. Akan tetapi, oleh PT LIB dan panpel dilakukan diskusi, dan terjadi kesepahaman bersama bahwa (pertandingan) dilaksanakan di malam hari,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam konferensi pers di Stadion Madya Senayan, Minggu (2/10/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Menduga

Yunus Nusi menyiratkan bahwa penyelenggara tak menduga akan terjadi kericuhan di laga tersebut. Sebabnya, gesekan dalam pertandingan sepak bola umumnya melibatkan dua kubu suporter yang berseberangan. Adapun di laga Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022), panitia melarang hadirnya pendukung tim tamu.

“Sebagai persyaratan (menyelenggarakan laga di malam hari), salah satunya (adalah) tidak menghadirkan suporter lawan atau suporter tamu ke stadion. Itu yang menjadi rujukan dari pihak panpel dan PT LIB untuk ber-positive thinking bahwa (akan) sulit untuk terjadi kerusuhan,” ungkap Yunus.

“Di mana letak kerusuhannya ketika tidak ada rivalitas suporter dan tidak ada pendukung dari Persebaya yang datang ke Malang? Oleh karena itu, terjadi kesepahaman dan akhirnya (laga Arema vs Persebaya) dilaksanakan sesuai kesepahaman bersama,” sambungnya.

3 dari 3 halaman

Tak Jadi Tuan Rumah

Sebelumnya, Komite Disiplin (Komdis) PSSI Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing mengaku menyesalkan insiden yang melibatkan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan. Ia mengeklaim pihaknya akan segera menyidangkan kasus tersebut. Singo Edan pun terancam tak bisa menjadi tuan rumah hingga akhir pelaksanaan Liga 1 musim ini.

“Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema, bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini, tidak diperkenankan menjadi tuan rumah,” ujarnya seperti dilansir dari situs resmi PSSI pada Minggu (2/10/2022).

Erwin juga mengungkap bahwa Singo Edan berpotensi menerima sanksi lain, di samping pelarangan menjadi lokasi perhelatan matchday Liga 1. Setiap pihak yang bersalah dalam peristiwa pun dipastikan bakal dihukum.

“Selain itu, sanksi lainnya juga menanti. Kita dukung aparat kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapa pun yang salah harus dihukum,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.