Sukses

Profil Tim Grup A Piala Dunia 2022: Selamat Datang Belanda, Sang Spesialis Runner-Up

Belanda tampil di Pila Dunia 2022 setelah absen di Piala Dunia 2018. Belanda tergabung di Grup A bersama tuan rumah Qatar.

Liputan6.com, Jakarta Timnas Belanda akhirnya kembali tampil di Piala Dunia 2022 setelah absen di Piala Dunia 2018. Belanda siap kembali ke pentas terbesar di Qatar dengan pelatih Louis van Gaal.

Ini untuk yang ketiga kalinya Oranje ditangani oleh Van Gaal. Mantan pelatih Barcelona dan Manchester United ini kembali menjadi pelatih Belanda sejak Agustus 2021.

Dia mengisi posisi kosong setelah mundurnya Frank de Boer pada Juni 2021 setelah Belanda tersingkir pada 16 besar Euro 2020.

Belanda datang ke Piala Dunia 2022 Qatar dengan kepercayaan diri tinggi setelah lolos otomatis sebagai juara grup kualifikasi zona Eropa.

Belanda tergabung di Grup G bersama Turki, Norwegia, Montenegro, Latvia, dan Gibraltar.

Kunci keberhasilan Belanda lolos ke Piala Dunia 2022 adalah saat menumbangkan Norwegia 2-0 di Stadion Feyenoor, Rabu dinihari WIB (17/11/2021).

Meski begitu, kemenangan ini tidak didapat dengan cara yang mudah. Tim tuan rumah sepanjang pertandingan tampil menyerang. Namun, berulangkali peluang yang diperoleh selalu gagal menghasilkan gol.

Bahkan, Belanda harus menunggu hingga menit akhir babak kedua. Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Belanda akhirnya menuai hasil setelah Bergwijn memecah kebuntuan pada menit ke-84.

Saat Norwegia melakukan permainan terbuka untuk menyamakan kedudukan, Belanda mampu memaksimalkan serangan balik cepat dan membuat gol kedua melalui gol Depay.

Belanda mengakhiri fase kualifikasi sebagai pemuncak klasemen dengan poin 23 dari 10 pertandingan. Mereka hanya sekali kalah,mengemas tujuh kemenangan serta dua kali seri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

3 Kali Jadi Runner Up

Belanda bisa dibilang menjad salah satu tim yang paling sial di Piala Dunia. Sudah tiga kali masuk final, selalu berakhir tragis sebagai runner up.

Dua di antaranya, Belanda kalah dari negara tuan rumah, Jerman Barat pada 1974 dan Argentina pada 1978.

Laju dominan mereka sebagai unggulan datang di era 'total football' – gaya sepak bola yang mengalir bebas dan menyerang

Johan Cruyff, mungkin menjadi pemain paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Belanda, dia merevolusi permainan.

Di Piala Dunia 1974, Belanda adalah tim paling dinanti penampilannya oleh penonton. Peragaan taktik total football menjadi alasannya.  

Selain itu, skuat Belanda juga berisikan pemain-pemain legendaris sekaliber Ruud Krol, Rene van de Kerkhof, Johan Neeskens, dan Johan Cruyff.

Semua lawan dilibas dalam perjalanan menuju final, kecuali Swedia yang mampu menahan imbang di penyisihan grup.

Di partai final Piala Dunia 1974, Belanda kembali diunggulkan meski lawan yang dihadapi adalah Jerman Barat, sang tuan rumah.

Belanda berhasil mencetak gol cepat ketika laga baru berjalan dua menit melalui penalti Johan Neeskens.

Namun, Jerman membalasnya juga melalui penalti pada menit ke-25 oleh Paul Breitner. Usai gol tersebut, pemain Jerman Barat kian bersemangat.

Mereka berhasil membalikan keadaan melalui tembakan jarak dekat Gerd Mueller. Skor 2-1 untuk keunggulan Tim Panser bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Belanda membombardir pertahana Jerman Barat. Namun, keunggulan tuan rumah tak berubah hingga bubaran.

Jerman Barat berhak merengkuh trofi Piala Dunia kedua sepanjang sejarah, menyusul prestasi edisi 1954. 

Terlepas dari hasilnya, konsensus di antara para penggemar bahwa Belanda adalah tim yang lebih baik, tetapi mereka hanya kurang beruntung.

Namun, itu tidak terjadi di Buenos Aires melawan Argentina yang dikomandoi Oswaldo Ardiles dan Mario Kempes pada tahun 1978.

Argentina menang 3-1 sekaligus memupus harapan Belanda untuk menjadi juara yang pertama kalinya.

Upaya ketiga Oranje untuk meraih gelar juara terjadi di Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan.

Mereka kembali gagal. Gaya umpan pendek dan cepat Spanyol, serta gol menit akhir Andres Iniesta, menjadi kunci bagi trofi Piala Dunia pertama La Furia Roja.

3 dari 6 halaman

Musuh Bebuyutan Brasil

Belanda tentu menyimpan dendam kepada Jerman, Argentina dan Spanyol untuk tiga final itu. Namun, Brasil tak bisa dilepaskan sebagai musuh bebuyutan bagi Belanda Belanda.

Belanda memiliki kisah perselisihan pahit dengan Brasil. Pertama di perempat final Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. Gol dari Romário, Bebeto dan Dunga menyingkirkan mereka, 3-2.

Empat tahuh kemudian, Belanda kembali disingkirkan Brasil di semifinal. Philip Cocu dan Ronald de Boer gagal mengeksekusi penalti yang mebuat Belanda kalah 2-4.

Rivalitas Belanda dan Brasil terjaga hinga ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Kali ini, Belanda berhasil membalaskan dendam dengan kemenangan 2-1 di perempatfinal.

Dua gol Wesley Sneijder mengirim tim ke semifinal. Empat tahun kemudian, Belanda kembali mengalahkan Brasil. Kali ini, terjadi di perebutan tempat ketiga dengan kemenangan 3-0 di ibu kota Brasil.

4 dari 6 halaman

Sosok yang Melegenda

Sepanjang penampilan di Piala Dunia, Belanda memiliki beberapa pemain sepak bola paling terkenal dalam sejarah.

Misalnya, legenda seperti Johan Cruyff, Edgar Davids, Wesley Sneijder dan Ruud Gullit bermain di Piala Dunia untuk Belanda.

Nama terakhir merupakan penyerang dan kapten yang memimpin Oranje meraih gelar di kejuaraan besar pertama dan satu-satunya.

Selain Ruud Gullit, tim itu memenangkan Euro 1998 dengan pemain seperti Marco van Basten, Ronald Koeman dan Frank Rijkaard.

Rusia 2018 menjadi titik balik bagi generasi baru pemain Belanda. Mereka gagal lolos ke Piala Dunia.

Sekarang Belanda sudah siap mendobrak dengan pemain-pemain top seperti Virgil van Dijk, Georginio Wijnaldum, Frenkie de Jong, dan Memphis Depay.

5 dari 6 halaman

Van Gaal Bingung

Di Piala Dunia 2022, Belanda tergabung dalam Grup A bersama tuan rumah Qatar dan dua wakil dari Afrika dan Amerika Selatan, yakni Senegal dan Ekuador.

Undian ini terbilang menguntungkan untuk Belanda melaju ke babak 16 besar. Kendati demikian, Van Gaal mengaku bingung merespons hasil undian tersebut.

Sebab, dia belum mengetahui peta kekuatan dari lawan-lawan yang bakal dihadapi anak buahnya di Piala Dunia nanti.

"Saya tidak tahu apakah ini undian yang bagus. Saya tidak tahu banyak tentang negara-negara ini,” kata Van Gaal dilansir dari Mirror.

"Saya hanya pernah berlibur di Senegal dua tahun lalu. Saya belum pernah ke Ekuador dan saya belum pernah melihat Qatar bermain,” imbuhnya.

6 dari 6 halaman

Jadwal Pertandingan Belanda

Senin, 21 November 2022

17:00 WIB: Senegal vs Belanda - Al Thumama Stadium

23:00 WIB: Qatar vs Ekuador - Al Bayt Stadium

Jumat, 25 November 2022

20:00 WIB: Qatar vs Senegal 8 - Al Thumama Stadium

23:00 WIB: Belanda vs Ekuador - Khalifa Int'l Stadium

Selasa, 29 November 2022

22:00 WIB: Belanda vs Qatar - Al Bayt Stadium

22:00 WIB Ekuador vs Senegal - Khalifa Int'l Stadium

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.