Sukses

Kecepatan Motor Payah, Fabio Quartararo Usung Strategi Ini di MotoGP Portugal

Fabio Quartararo bakal kembali bertarung dengan pembalap lainnya di MotoGP Portugal yang sudah dimulai sejak Jumat, 22 April 2022

Liputan6.com, Jakarta Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo menjadi salah satu yang beruntung di MotoGP 2022. Meski kekuatan motor Yamaha tak bisa diandalkan, namun Quartararo masih bisa raih podium di balapan basah MotoGP Mandalika pada Maret lalu.

Namun dia ogah bergantung kepada keberuntungan. Soalnya, secara umum, dia masih kesulitan bersaing di posisi depan pada MotoGP 2022.

Ini terjadi saat dia finis di posisi ketujuh meski start di posisi bagus. Dia bahkan disalip Marc Marquez di lap-lap akhir sebelum balapan selesai.

Quartararo menegaskan dia butuh perbaikan di motor terbaru Yamaha. Soalnya motor YZR M1 2022 malah kurang bagus dibandingkan motor tahun lalu dalam hal kekuatan mesin dan grip.

Di MotoGP Amerika Serikat, pembalap asal Prancis itu tertinggal 13 km/jam dibandingkan pembalap lain dalam hal top speed. Hanya rekan setim Franco Morbidelli yang tampil lebih pelan dibandingkan dirinya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Quartararo

 

Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki motornya, Fabio Quartararo berencana untuk meraih hasil bagus di kualifikasi. Dia juga ingin maksimalkan kecepatan motor di trek lurus.

"Saya akan habis-habisan di kualifikasi untuk meraih waktu terbaik. Saya tak punya rencana lain yang lebih baik dari ini," kata Quartararo seperti dikutip crash.

"MotoGP Portugal 50-50 buat kami. Tapi Jerez dan Le Mans trek penting buat kami. Kami tak boleh membuat kesalahan, itu kalau kami ingin juara."

 

3 dari 3 halaman

Terkejut

 

Quartararo mengaku cukup terkejut dengan posisinya di klasemen musim ini. Kecuali MotoGP Mandalika dimana dia raih podium dua, posisi finis Quartararo cukup berurut yaitu Qatar posisi 9, Argentina 8 dan Amerika Serikat 7.

"Saya masih terkesan karena saya podium dan saya pernah posisi 9,8,7 dan berada di posisi ke 5 di klasemen. Saya tak terlalu jauh setelah empat balapan," katanya.

"Sejujurnya, balapan di Argentina dan Austin itu sulit. Kalau melihat waktu lap kami selalu cepat karena tak ada lawan, tapi di balapan pembalap lain bisa melewatimu dan diblok," dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.