Sukses

Ingin Rusia dan Ukraina Damai, Bos Chelsea Roman Abramovich Malah Diracun

Abramovich diracun saat menjadi negosiator damai perang Rusia dengan Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengejutkan datang dari konglomerat Rusia yang juga pemilik klub Liga Inggris Chelsea, Roman Abramovich. Diduga Abramovich diracun akibat mencoba mendamaikan Rusia dengan Ukraina.

Seperti diketahui Rusia melakukan inovasi militer ke Ukraina sejak akhir Februari lalu. Sudah sebulan berlangsung, perang belum juga berkesudahan. Ratusan nyawa melayang.

Abramovich selama ini dikenal dekat dengan presiden Rusia Vladimir Putin. Namun Abramovich tak menyetujui perang. Dia berusaha mendamaikan kedua negara.

Demi mendamaikan kedua belah pihak, Abramovich menjadi negosiator perdamaian Rusia-Ukraina. Sayangnya langkah mulia Abramovich ini tak diterima semua pihak. 

Mirror melaporkan sang pemilik Chelsea diracun saat jadinya negosiator perdamaian Rusia-Ukraina di Kiev. Kelompok garis keras Pro Putin yang dituding sebagai penyebab keracunan Abramovich. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pro Putin

Kelompok Pro Putin ini tak ingin perang berakhir. Selain Putin, dua negosiator dari Ukraina juga diracun. Kasus ini kabarnya terjadi awal Maret lalu, tapi baru terungkap pada akhir bulan. 

Kondisi Abramovich tak terlalu parah. Dia dirawat di Turki. Pria berusia 55 tahun itu kabarnya mengalami pengelupasan kulit terus menerus serta mata yang memerah.

 

3 dari 4 halaman

Merugikan

 Perang Rusia dengan Ukraina telah memberikan kerugian besar kepada Abramovich. Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi kepada Abramovich untuk menekan Putin. Pasalnya Abramovich dikenal dekat dengan Putin. 

Sanksi pemerintah Inggris berupa pembekuan aset Abramovich di negeri Ratu Elizabeth itu. Abramovich pun terpaksa harus menjual Chelsea. Proses penjualan sedang berlangsung hingga saat ini. 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Klasemen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.