Sukses

Air Mata Ibu dan Sempat Positif Covid-19 Iringi Prestasi Windy Cantika Aisah di Olimpiade 2020

Windy Cantika Aisah mempersembahkan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 bagi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Doa dan air mata Siti Aisah mengiringi perjuangan sang putri Windy Cantika Aisah untuk mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Kendati hanya mampu menyaksikan lewat layar televisi, Siti Aisah turut memberikan dukungan melalui doa yang dilafalkan dari rumah. Dia pun terharu hingga berurai air mata saat Cantika dipastikan meraih perunggu Olimpiade Tokyo di kelas 49kg putri.

“Saya terus berdoa selama Cantika tampil. Dada saya berdetak sangat sangat kencang apalagi melihat Cantik sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan Snatch. Begitu Cantika meraih medali perunggu tak terasa air mata deras mengalir pipi saya,” kata Siti Aisah dalam pernyataan kepada KOI.

“Begitu juga suami dan adik-adiknya yang sengaja berkumpul di rumah juga ikut meneteskan air mata kebahagiaan," tambahnya.

Siti Aisah mengenang perjuangan putrinya hingga bisa meraih kesuksesan seperti sekarang. Dia mengaku sangat bangga karena dalam debutnya di Olimpiade, lifter berusia 19 tahun itu harus menghadapi lawan-lawan kelas dunia.

Belum lagi Cantika sempat terpapar Covid-19 pada akhir tahun lalu sehingga harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan.

Saksikan Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

'Hanya Medali Perunggu'

Keinginan Siti Aisah yang pernah mengoleksi berbagai medali di kejuaraan internasional agar Cantika bisa lebih sukses darinya meniti karier di dunia angkat besi kini telah terpenuhi.

Perasaan sukacita itu kian membuncah ketika sang ibu melihat raut muka bahagia yang ditunjukkan putrinya sesaat selepas meraih medali perunggu Olimpiade lewat video call.

“Mama. Cantika mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan mama, papa serta kakak dan adik. Neng hanya bisa meraih peringkat ketiga. Itu kalimat yang diucapkan Cantika saat video call. Dan, saya langsung saja jawab. Alhamdulillah neng bisa meraih perunggu di tengah pandemi Covid-19. Video call-nya tidak bisa lama karena Cantika ingin menjawab telepon dari pak Menpora Zainudin Amali," cerita Siti Aisah.

3 dari 4 halaman

Barbel Semen untuk Latihan

Berbicara soal kesuksesan Cantika, Siti Aisah kembali teringat dengan barbel dari semen yang pernah jadi alat latihan sang putri saat masih kecil.

"Cantika memang pernah menanyakan tentang barbel semen itu kok masih ada. Ya, itu barbel dari semen akan tetap saya simpan sebagai kenangan," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.