Sukses

Wonderkid Tinju Ryan Garcia Ternyata Mengidap Gangguan Kecemasan

Ryan Garcia saat ini menyandang gelar juara interim WBC kelas ringan.

Liputan6.com, Jakarta Ryan Garcia sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi petinju profesional yang sukses. Di usia 22 tahun, petinju asal Amerika Serikat tersebut sudah menyandang gelar interim kelas ringan versi WBC.

Gelar ini diraih pada Januari 2021 usai mengalahkan Luke Campbell dengan TKO ronde ketujuh. Rekor bertandingnya juga fantastis, yakni 21-0 (menang-kalah) di mana 18 kemenangan diraih lewat KO. Garcia yang berada di bawah bendera Golden Boy Promotion tinggal selangkah lagi jadi juara dunia. 

Namun di balik ketangguhan di atas ring, Garcia ternyata menyimpan masalah kejiwaan. Setiap hari dia harus berjuang menghadapi gangguan kecemasan akut dan depresi. Dan itu sangat melelahkan. 

"Setiap hari saya bertarung dengan kecemasan dan depresi akibat penyakit  anxiety," kata Garcia melalui akun Instagram-nya seperti dilansir dari Marca, Rabu (3/3/2021). 

 

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komentar Ryan Garcia

"Saya di sini ingin memberitahumu, masih ada peluang untuk mengejar mimpi. Ada cara untuk mengatasinya. Ya, saya memang terlihat seperti orang yang selalu senang setiap saat, tapi di dalam hati saya sakit, saya harus berjuang untuk berfungsi, tapi saya terus bergerak maju," katanya. 

"Saya menyayangi kalian semua, teruskan," beber Garcia menambahkan. 

 

 

3 dari 3 halaman

Sekilas Mengenai Anxiety

Dilansir dari Helath Line, Anxiety sebenarnya hal yang normal menimpa siapapun sebagai respons terhadap kejadian yang menimbulkan rasa takut atau khawatir. Namun, anxiety perlu diwaspadai jika muncul tanpa sebab atau sulit dikendalikan, karena bisa jadi hal itu disebabkan gangguan kecemasan.

Menurut situs Alodokter, ada beberapa jenis kelainan anxiety yang perlu diwaspadai. Salah saatunya adalah sindrom PTSD (post-traumatic stres disorder) yang sering menimpa warga di daerah konflik.

Penderita PTSD sering kali susah melupakan pengalaman traumatisnya, baik terlintas dalam benak atau saat bermimpi, yang kemudian membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Gangguan anxiety jenis lain yang perlu diwaspadai adalah fobia dan OCD. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.