Sukses

5 Pelajaran Penting dari ONE Championship The Apprentice

One Championship akan segera menggelar acara reality show The Apprentice.

Liputan6.com, Jakarta- Organisasi seni bela diri yang berbasis di Singapura, ONE Championship baru-baru ini mengumumkan akan mengadakan musim perdana dari acara realitas terbaru, "The Apprentice: ONE Championship Edition". Reality show ini dijadwalkan mengudara pada bulan Maret mendatang.

"The Apprentice" adalah salah satu waralaba televisi non-naskah terbesar dalam sejarah. Para penggemar menyukai acara ini karena tampilan adegan ruang rapat yang intens, kompetisi bisnis yang berapi-api, serta penggambaran akurat mengenai dunia kewirausahaan yang sangat keras.

Apa yang membedakan versi ONE Championship dari versi klasik? Adanya tambahan tantangan fisik, dimana 16 kandidat akan bersaing bersama dan melawan beberapa nama besar dalam seni bela diri. Trailer acara ini mengklaim sebagai versi "terberat" dari "The Apprentice".

Pengemasan acara yang secara sinematik berurutan merupakan pembelajaran besar yang dapat diambil saat Anda menonton acara ini. Berikut adalah lima hal yang bisa Anda dapatkan apabila menonton "The Apprentice: ONE Championship Edition". 

1. Waktu Sangatlah Penting

"The Apprentice: ONE Championship Edition" menawarkan adegan realitas yang intens dengan drama yang tinggi, biasanya dikejar dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Semuanya dibuat stres karena jam terus berputar. Jelas, acara ini sangat penting untuk ditonton dan memang produser membutuhkan drama tersebut untuk membangkitkan cerita agar memikat dan melibatkan emosi penonton. Dan pastinya kebenaran yang ditampilkan sangat nyata di dalam acara ini.

Kita semua bekerja dengan tenggat waktu yang berputar dalam kehidupan nyata, sehingga berbagai aspek benar-benar saling berhubungan. Saat para kandidat berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan tugas agar mencapai tujuan mereka, Anda dapat belajar bahwa waktu sangatlah penting dalam urusan bisnis yang berisiko tinggi.

Semua itu sama dalam kehidupan nyata. Bagi kebanyakan dari kita, waktu hanyalah saat melewatkan makan siang atau kehilangan beberapa jam tidur.

Di acara ini Anda diajarkan untuk tidak memindahkan tenggat waktu untuk pekerjaannya yang dianggap sulit karena Anda harus menyelesaikan pekerjaan bagaimana pun caranya.

Saksikan Video Menarik Berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Kejamnya Persaingan dalam Dunia Nyata 

Dunia bisnis tidak diragukan lagi kekejamannya. Siapa pun yang pernah bekerja di sebuah perusahaan pasti bisa membuktikan fakta atas kekejaman tersebut. Orang-orang selalu bersaing satu sama lain, berjuang untuk mencapai puncak, bahkan mengorbankan rekan kerja mereka.

Kandidat “The Apprentice” memiliki dasar keberanian dan juga sifat yang blak-blakan, dengan kepribadian yang sangat kuat dan dominan. Memberikan saran terkadang bisa dianggap sebagai kelemahan. 

Dengan campuran temperamen yang begitu beragam, konflik dijamin akan muncul.

Namun, agar berhasil dan bisa bekerja sama, Anda harus memiliki kemampuan untuk meredakan ketegangan. Anda perlu mempelajari cara menyelesaikan konflik secara profesional dan efektif, terkadang dalam situasi tekanan tinggi, dan sebelum Anda dapat melanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika tidak, semuanya akan berantakan.

“The Apprentice: ONE Championship Edition” hampir sama dalam hal ini. 16 peserta semuanya berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi juga semuanya bersaing untuk mendapatkan tawaran pekerjaan sebesar $250.000 untuk bekerja sebagai anak didik Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong di Singapura.

3 dari 5 halaman

3. Hal-hal kecil penting

“The Apprentice” menempatkan kandidat dalam situasi yang sangat sulit, dihadapkan pada masalah yang tampaknya mustahil. Dibutuhkan kecerdasan, kemauan, dan kecerdasan bisnis yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, apalagi memenangkan tantangan.

Namun, ketika tantangan tertentu berjalan secara datar, Anda akan sering menemukan kandidat di acara itu terganggu oleh tugas-tugas sepele. Misalnya, siapa yang bisa menulis di papan tulis, atau siapa yang memindahkan kursi di rapat. Hal-hal yang tampaknya tidak terlalu penting dalam skema besar.

Meskipun sangat penting untuk mundur beberapa langkah dan menyesuaikan kembali fokus Anda pada gambaran yang lebih besar, "The Apprentice" mengajarkan kita bahwa hal-hal kecil memiliki pengaruh. Beberapa tugas, meskipun tampak kecil dan tidak penting, sebenarnya dibutuhkan untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar.

Seperti yang mereka katakan, pemikiran tajam selalu berada dalam setiap detail.

 

4 dari 5 halaman

4. Bertanggung Jawab atas Kegagalan Anda Sendiri

Tanggung jawab merupakan kata yang sangat besar, dan ini adalah kata yang banyak orang hindari. "The Apprentice" telah melihat banyak sekali kandidatnya sepanjang sejarah pertunjukan mencoba untuk keluar dari situasi sulit dengan menyalahkan rekan kerja atau faktor eksternal atas kesalahan mereka. Sungguh menghibur melihat mereka berebut, menunjuk jari, dan melempar satu sama lain tapi itu bukanlah cara kerja yang baik di dunia nyata.

Di dunia nyata, Anda harus bertanggung jawab atas kegagalan Anda sama seperti Anda merayakan kemenangan Anda.

Faktanya, para penggemar akan segera mengetahui bahwa salah satu mantra terpenting yang sering diulangi oleh Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong dalam karirnya adalah kegagalan merupakan salah satu guru terhebat dalam hidup. Anda harus bertanggung jawab atas kegagalan Anda sendiri, karena itulah artinya menjadi seorang profesional.

 

 

5 dari 5 halaman

5. Komunikasi adalah Raja

Terakhir, “The Apprentice: ONE Championship Edition” menekankan pentingnya komunikasi. Seringkali, ketika tim gagal dalam sebuah tantangan, dikarenakan adanya gangguan dalam komunikasi. Komunikasi yang buruk menyebabkan berbagai masalah muncul.

Berapa kali kita berada dalam situasi dimana bentrok dan berdebat karena perbedaan pendapat? Hal ini sering terjadi karena sebagian besar individu, terutama di acara ini, merasa pendapat atau masukan mereka pribadi adalah yang paling penting, oleh karena itu suaranya harus paling keras. Tentu saja, hal itu tidak akan diterima semua orang, dan pada akhirnya menyebabkan perselisihan.

Di dunia nyata, tim sukses adalah tim yang berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Perusahaan yang hebat mendorong orang untuk berkolaborasi dan bekerja sama, dan ini melibatkan komunikasi yang efektif dengan rekan kerja.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.