Sukses

Musim Pertama Sukses, ECL Berlanjut ke Musim 2021

ECL sukses digelar pada musim pertamanya. Musim kedua akan dimulai lagi Maret nanti.

Liputan6.com, Jakarta- Liga Berkuda Equestrian Pertama di Indonesia, Equestarian Champions League (ECL) musim pertama telah rampung. Penyelenggaraan berlangsung sukses walau di tengah-tengah musim diterjang pandemi virus corona Covid-19.

ECL 2020 diawali dengan Grand Launching yang digelar 14 Desember 2019 di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP). Tempat yang sama juga masih digunakan untuk Seri 1 yang digelar pada 14 -16 Februari 2020.

Baru pada Seri 2 tanggal 6-8 Maret digelar di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Banten. Seri 2 adalah ECL 2020 yang diselenggarakan secara normal. Seri 3 pada tanggal 15, 19, 23 dan 27 Juli 2020 digelar APM, dilanjutkan lagi Seri 4 pada tanggal 17, 21, 25, dan 29 Juli 2020 di Pulomas. Pada Seri 5 kembali di APM dan Seri 6 / Final di JIEPP.

Sejak ECL Seri 3 sampai dengan ECL Seri 6 / Final perubahan besar terjadi karena pandemi Covid-19 tiba-tiba menyerang Indonesia. Panitia kemudian melakukan beberapa perubahan agar tetap bisa dihelat yakni dengan ketentuan protokol kesehatan yang ketat.

Penerapan protokol kesehatan ketat tersebut telah mengacu protokol kesehatan beberapa organisasi seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat.

Guna mendukung penerapan protokol kesehatan terkait adanya jarak fisik, maka panitia membatasi jumlah peserta yang berada di lokasi. Mereka yang diizinkan berada di lokasi antara lain atlet, pelatih, groom, ofisial, tenaga medis, dan pemilik kuda. Penonton yang tidak boleh hadir, dapat menyaksikan melalui KONI TV.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konsep

"Panitia membatasi jumlah peserta yang berada di lokasi. Mereka yang diizinkan berada di lokasi antara lain atlet, pelatih, groom, ofisial, tenaga medis, dan pemilik kuda. Penonton yang tidak boleh hadir, dapat menyaksikan melalui KONI TV," kata Founder Equestarian Champions League, Triwaty Marciano, Sabtu (28/11/2020).

“ECL dibangun dengan konsep yang menggabungkan antara olahraga equestrian yang kompetitif, pengetahuan tak hanya luas namun dalam tentang berkuda dan juga sarana hiburan yang dapat dinikmati segala usia," lanjut Triwatty.

Meski terdapat penyesuaian atas pertandingan yang digelar kembali di tengah pandemi Covid-19, podium juara kerap dihuni oleh atlet yang berbeda. Hal tersebut membuktikan bahwa persaingan atlet yang ketat berkat meratanya pembinaan olahraga prestasi. Para atlet sendiri telah menjalankan kualitas rintangan yang semakin berat. Course designer Show Jumping, Rafiq Radinal menyampaikan. “Design saya gradually meningkat tingkat kesulitannya,” jelasnya pada 29 Juli 2020.

3 dari 3 halaman

Kesuksesan

Kesuksesan ECL 2020 makin lengkap karena Indonesia baru saja dipilih menjadi tuan rumah Final FEI Jumping World Challenge (JWC) 2021. Rencananya Final FEI Jumping World Challenge 2021 yang diikuti 27 negara dan berlangsung pertengahan September tahun depan.

Setelah ECL 2020 berlangsung sukses, musim kedua dipastikan akan segera bergulir. ECL 2021 rencananya akan dimulai pada Maret 2021.

"ECL 2021 akan dimulai Maret nanti. Musim depan cuma ada lima seri saja karena ada agenda internasional. Akan ada banyak perbaikan dari kelas-kelas maupun tingkat kesulitan ujar Dr. Adinda Yuanita, salah satu founder ECL

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.