Sukses

Bola Ganjil: Agregat 1-49 untuk Klub Terburuk Sepanjang Sejarah Kompetisi Eropa

Simak kisah klub Andorra CE Principat selama mengikuti kompetisi Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Betapa timpang kekuatan sepak bola Eropa. Lihat saja nasib CE Principat, klub yang sempat merajai Andorra.

Principat didirikan fans Real Madrid di negara mini tersebut pada 1989. Mereka mencapai periode keemasan satu dekade berselang.

Principat menduduki takhta liga tiga musim secara beruntun (1997-1999). Selain itu, mereka juga menjuarai Piala Andorra lima kali berturut-turut (1995-1999).

Kesuksesan menjuadi juara liga pun berbuah tiket kompetisi Eropa. Namun, karena rendahnya koefisien Andorra di antara negara lain, Principat hanya tampil di Piala UEFA, kini dikenal sebagai Liga Europa, dan bukan Liga Champions.

Meski urung tampil di kompetisi antarklub paling gemerlap, Principat semestinya mensyukuri keadaan tersebut. Sebab, bisa jadi mereka bakal lebih dipermalukan jika tampil di sana. 

Saksikan Video Kompetisi Eropa Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penampilan Pertama

Pada partisipasi pertama (1997/1998), Principat dipasangkan dengan Dundee United. Mereka tampil terlebih dahulu di kandang. Namun, Principat tumbang 0-8 akibat quatrick Robert Winters dan hattrick Gary McSwegan.

Pada duel kedua di Skotlandia, McSwegan kembali merobek gawang Principat tiga kali dengan Winters membuat dua gol. Ditambah kontribusi empat pemain lain, Principat tumbang 0-9 atau agregat 0-17.

 

3 dari 5 halaman

Sukses Cetak Gol

Musim berikutnya Principat meladeni raksasa Hungaria, Ferencvaros. Mereka menunjukkan perkembangan dan sukses mencetak gol melalui Tercero Pasqui yang dipetik pada leg kedua di kandang.

Sayang gawang Principat juga jebol 14 kali, yakni enam kali di tandang dan delapan di kandang. Zenun Selimi dan Levente Schultz masing-masing mencetak tiga gol dalam dua pertemuan bagi Ferencvaros.

 

4 dari 5 halaman

Kembali Anjlok

Pasqui tercatat sebagai satu-satunya pencetak gol bagi Principat. Sebab, kinerja mereka kembali anjlok di edisi berikutnya.

Bersua Viking asal Norwegia, Principat menyerah agregat 0-18. Usai menyerah 0-7 pada partai pembuka di markas lawan, mereka justru kemasukan dua dijit pada laga kedua di rumah sendiri.

Rikhardur Dadason mencetak lima gol di dua laga bagi Viking, termasuk hattrick pada leg pertama. Sementara Morten Berre dan Tom Sanne menghasilkan hattrick di laga kedua.

5 dari 5 halaman

Bubarkan Diri

Petualangan traumatis di Eropa berujung penurunan performa. Principat akhirnya terkena degradasi pada 2014 dan membubarkan diri setahun berselang.

Dengan agregat 1-49, Principat menduduki dasar klasemen sepanjang masa kompetisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.