Sukses

Pandemi Covid-19 Belum Mereda, MotoGP Amerika Serikat Terpaksa Dibatalkan

Amerika Serikat (AS) batal menggelar seri balapan MotoGP 2020, karena pandemi virus corona Covid-19 yang masih belum bisa dikendalikan.

Liputan6.com, Texas - Amerika Serikat (AS) batal menggelar seri balapan MotoGP 2020, karena pandemi virus corona Covid-19 yang masih belum bisa dikendalikan.

Pada Jumat (10/7/2020) waktu setempat, pihak MotoGP telah mengambil keputusan terkait nasib Grand Prix AS. Mereka mengumumkan terpaksa melakukan pembatalan seri MotoGP AS tahun ini.

Setelah sebelumnya mengalami penundaan di awal tahun, pihak penyelenggara hingga kini belum bisa memutuskan kapan tanggal yang memungkinkan untuk menggelar Grand Prix AS.

AS menjadi salah satu venue MotoGP yang direncanakan berlangsung di luar Eropa. Balapan di MotoGP AS biasanya berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas.

"Pandemi virus corona yang masih berlangsung serta komplikasi yang ditimbulkan sayangnya menyebabkan pembatalan ajang tersebut terkonfirmasi," bunyi pernyataan MotoGP, seperti dilansir Crash.

MotoGP rencananya ingin menambah 13 seri yang telah dirilis di kalender revisi tahun ini dengan empat seri lainnya di Thailand, Malaysia, Amerika Serikat dan Argentina.

Saksikan Video MotoGP di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rencana Gelar F1 Belum Jelas

Circuit of the Americas juga seharusnya menggelar balapan Formula 1 tahun ini, namun belum ada kejelasan sementara dari penyelenggara balap mobil itu.

Pihak F1, pada Jumat (10/7/2020), telah resmi menambahkan Sirkuit Mugello, Italia dan Sirkuit Sochi, Rusia di dalam kalender revisi mereka untuk 2020, yang kini terdiri dari 10 seri.

3 dari 3 halaman

Kasus Covid-19 Terbanyak

Amerika Serikat sendiri, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Sedikitnya terdapat 3,2 juta kasus infeksi dan 135.000 kasus kematian karena COVID-19 di negara berjuluk Paman Sam itu.

Sementara Texas mengalami lonjakan kasus sebanyak 10.709 pada Kamis, angka kenaikan tertinggi di negara bagian itu sejak pandemi bermula, sehingga menambah total kasus COVID-19 di sana menjadi 240.255 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.