Sukses

5 Pemain Serba Bisa di Timnas Indonesia dan Shopee Liga 1

Sejumlah pemain Timnas Indonesia dan Shopee Liga 1 bisa bermain lebih dari satu posisi.

Jakarta- Sejumlah pemain Timnas Indonesia dan Shopee Liga 1 dapat ditempatkan di lebih dari satu posisi. Era sepak bola modern memang mengharuskan pemain untuk terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Seorang pemain akan punya nilai plus di mata pelatih jika dapat diperankan bukan di posisi aslinya. Umumnya, pemain ini bakal cocok dalam apa pun skema yang diterapkan.

Ada dua faktor yang menyebabkan pemain dilabeli sebagai multiposisi. Demi menyesuaikan formasi suatu klub atau kalah bersaing di posisi aslinya.

Dengan predikat multiposisi, maka pemain menjadi multifungsi. Seorang pemain akan mempunyai kesempatan bermain lebih besar jika bisa diturunkan di posisi tertentu.

Bola.com merangkum lima pemain multiposisi yang ada di Timnas Indonesia dan Shopee Liga 1. Berikut rinciannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tony Sucipto (Persija Jakarta)

Tony Sucipto menjadi representasi sederhana dari pemain multiposisi. Pemain berusia 34 tahun ini bisa diplot di semua posisi di lini belakang dan tengah.

Toncip, panggilannya, pernah berperan sebagai bek tengah, bek sayap, gelandang bertahan, dan gelandang sayap selama karier profesionalnya. Padahal, posisi aslinya adalah gelandang bertahan.

Namun, permainan dan fisik Toncip tidak terlalu menunjang sebagai gelandang bertahan. Alhasil, mantan pemain Timnas Indonesia ini banyak dicoba di posisi tertentu.

Keahlian Toncip tersebut membuatnya masih terpakai di sejumlah klub besar, terkini di Persija. Bersama tim ibu kota, mantan pemain Sriwijaya FC ini dijadikan pelapis untuk posisi bek sayap dan gelandang tengah.

3 dari 6 halaman

Novri Setiawan (Persija Jakarta)

Posisi asli Novri Setiawan adalah winger. Namun, karena Persija Jakarta tidak punya pelapis sepadan untuk Ismed Sofyan di posisi bek sayap kanan, pemain berusia 26 tahun itu kerap dijadikan ban serep.

Stefano Cugurra Teco, pelatih Persija pada 2018, yang mulai bereksperimen terhadap posisi Novri. Ketika Ismed absen, sang pemain sedikit digeser ke belakang.

Kebiasaan itu berlanjut pada musim lalu. Ismed yang mulai menua dan tidak bisa bermain reguler, sesekali posisinya digantikan oleh Novri. Selain itu, mantan pemain Sriwijaya FC ini juga pernah dipasang sebagai bek sayap kiri ketika Rezaldi Hehanussa tidak bisa bermain.

Di tahun ini, Novri kemungkinan akan banyak menghabiskan menit bermainnya di posisi aslinya. Kedatangan Marco Motta untuk menggantikan Ismed sebagai pemain reguler menjadi penyebabnya.

4 dari 6 halaman

Stefano Lilipaly (Bali United)

Peran Stefano Lilipaly di Bali United dan Timnas Indonesia sedikit berbeda. Di klub, pemain naturalisasi asal Belanda ini diplot sebagai winger kiri.

Adapun di Timnas Indonesia, Lilipaly kembali ke habitat aslinya sebagai gelandang serang. Pemain berusia 30 tahun ini terpaksa merelakan posisi aslinya di Bali United demi mengakomodasi Paulo Sergio.

Formasi 4-3-3 Bali United tidak mengenal double playmaker. Posisi Lilipaly pun diubah karena kualitasnya terlalu berharga di bangku cadangan.

Lilipaly tentu tidak kaget dengan perubahan posisi tersebut. Sewaktu masih berkarier di Belanda, mantan pemain Utrecht ini juga pernah dipasang sebagai wing back.

5 dari 6 halaman

Ricky Fajrin (Bali United)

Ricky Fajrin adalah bek tengah kesayangan Luis Milla di Timnas Indonesia dan U-23. Padahal posisi aslinya adalah bek sayap kiri.

Di Bali United, Fajrin rutin dipasang sebagai bek sayap kiri. Namun, Luis Milla punya pemikiran berbeda. Pelatih asal Spanyol itu kerap menggeser posisinya sebagai bek tengah.

Perpindahan posisi Fajrin juga disebabkan karena minimnya stok bek tengah. Mendapat kepercayaan dar Luis Milla di posisi berbeda, penampilannya tidak mengecewakan.

6 dari 6 halaman

Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya)

Rachmat Irianto mempelajari tiga posisi dalam dua tahun belakangan. Memulai karier profesional sebagai bek tengah bersama Persebaya Surabaya pada 2018, pemain berusia 20 tahun itu diplot sebagai gelandang bertahan di Timnas Indonesia U-19 dan U-22 oleh Indra Sjafri.

Pada musim ini, Rian, panggilannya, mendapatkan peran baru di Persebaya. Rian diutus sebagai pemain inti di posisi bek sayap kiri menggantikan Ruben Sanadi.

Disadur dari Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini