Sukses

Tata Cara Sholat Tahajud dan Keutamaannya di Bulan Ramadan

Salah satu ibadah yang dapat dikerjakan saat bulan Ramadan adalah sholat Tahajud.

Liputan6.com, Jakarta- Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan berkah. Dalam firman-Nya, Allah menjanjikan umat muslim akan mendapat pahala yang berlimpah jika mengerjakan amalan dan ibadah selama Ramadan.

Salah satu ibadah yang dapat dikerjakan saat bulan Ramadan adalah sholat Tahajud.

Sholat tahajud sebenarnya dapat dilakukan kapan pun di malam hari setelah waktu sholat isya’ hingga masuk waktu sholat subuh. Namun, waktu yang terbaik bagi umat muslim untuk mengerjakannya adalah sepertiga akhir pada malam hari yakni sekitar pukul 01.00 hingga 04.00.

Meskipun tergolong sebagai ibadah sunnah, tetapi dengan melakukan tata cara dan niat yang sungguh-sungguh untuk mengharap ridho Allah SWT maka sholat tahajud akan memberikan pahala yang melimpah.

Dilansir dari berbagai sumber, simak mengenai tata cara sholat tahajud di bulan Ramadhan berikut ini.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Keutamaan Sholat Tahajud

Sholat tahajud dianggap sebagai ibadah yang istimewa lantaran dalam Alquran disebutkan bahwa siapapun yang mengerjakannya akan disebut sebagai hamba-Nya yang terpuji di mata Allah.

Disebutkan pada Q.S Al-Isra ayat 79, berikut keutamaan dari sholat tahajud.

Wa minal-laili fa tahajjad bihi nafilatal laka ‘asa ay yab’asaka rabbuka maqamam mahmuda

Artinya:

“Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji,”

3 dari 6 halaman

Doa Niat Sholat Tahajud

Membaca niat adalah salah satu tata cara sholat tahajud yang dianjurkan. Niat sholat tahajud wajib dilakukan untuk membedakan dengan sholat sunnah malam lainnya.

Bacaan niat sholat tahajud juga harus diucapkan dengan baik dan benar agar sholat tahajud yang dikerjakan menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Berikut doa niat sholat tahajud yang dapat diucapkan sebelum menjalankan ibadah sholat tahajud.

Usholli sunnatat-tahujjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alaa

Artinya:

“Aku niat sholat tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

4 dari 6 halaman

Tata Cara Sholat Tahajud

Pada umumnya, tata cara sholat tahajud saat bulan Ramadhan sama halnya dengan gerakan serta doa seperti sholat fardhu 5 waktu. Yang membedakan ialah bacaan niat, doa setelah sholat tahajud, dan jumlah rakaat.

Terdapat berbagai dalil yang membahas mengenai jumlah rakaat pada sholat tahaujd. Tata cara untuk melakukan sholat tahajud yakni paling sedikit 2 rakaat hingga paling banyak yakni 12 rakaat.

 

 

5 dari 6 halaman

Tata Cara Sholat Tahajud

Berikut merupakan tata cara sholat tahajud yang perlu dipahami agar dapat dikerjakan dengan sempurna dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

• Membaca Niat

• Melakukan takbiratul ihram dan doa iftitah

• Membaca Surat Al-Fatihah

• Membaca surat pendek

• Rukuk dengan tumakninah

• I’tidal• Sujud

• Duduk di antara dua sujud

• Sujud

• Mengulang gerakan seperti rakaat pertama

• Takhiyat akhir

• Salam

6 dari 6 halaman

Doa Setelah Sholat Tahajud

Tata cara sholat tahajud yang terakhir adalah berdzikir dan membaca doa setelah sholat. Berdizikir dan berdoa dengan sungguh-sungguh yakni salah satu cara untuk mendekatkan diri dan pasrah kepada Allah SWT.

Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq/ qa liqa ‘uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haq. Was sa’atu haq.

Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a’lantu, wa ma anta a’lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya:

“Ya Allah, Tuhan kami segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engaku penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau, Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

(Merdeka.com/Mutia Anggraini)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini