Sukses

MotoGP: Sulit Memprediksi Berakhirnya Dominasi Marc Marquez

Mantan pembalap Loris Capirossi merasa kesulitan memprediksi kapan dominasi Marc Marquez di MotoGP bakal berakhir.

Jakarta - Loris Capirossi memprediksi dominasi Marc Marquez di MotoGP akan semakin menjadi pada masa mendatang. Menurut mantan pembalap yang kini berstatus Safety Advisor MotoGP itu, rider Repsol Honda itu bisa jauh lebih garang pada musim-musim mendatang mengingat masih berusia 26 tahun.

Capirossi merasa sulit memprediksi kapan dominasi Marc Marquez di MotoGP bakal berakhir. Meski yakin Marquez berpeluang besar mencatatkan berbagai prestasi, ia tak memungkiri faktor keselamatan dan cedera ikut memengaruhi karier seorang pembalap.

"Sulit memprediksinya. Seperti Anda tahu, balap motor adalah olahraga di mana Anda bisa cedera. Kecepatannya sangat tinggi dan para rider tak benar-benar terproteksi, kecuali oleh baju balap dan helm. Jika Anda terjatuh dalam kecepatan 200 km/jam, Anda bisa cedera," tuturnya.

Capirossi menyatakan yang bisa menghentikan dominasi Marquez hanya cedera. Namun, mengingat kini rider Spanyol itu kini lebih perhitungan dalam menjalani balapan dan lebih hati-hati untuk mengurangi kecelakaan, sangat mungkin Marquez bakal tetap garang di tahun-tahun ke depan.

"Yang bisa menghentikan rekor Marc hanya kecelakaan buruk. Tapi, Marc sangat jarang jatuh dalam balapan. Ia hanya jatuh di sesi latihan, karena mencoba mencari limit performa motor. Sekalinya ia menemukan limit itu, keselamatannya lebih terjamin. Marc makin dewasa, ia belum berhenti berkembang. Marc masih bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Di usia ke-26 tahun, Marc Marquez sudah mengoleksi delapan gelar juara dunia (enam di antaranya MotoGP), 134 podium, 82 kemenangan, dan 90 pole.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Honda Harus Waspada

Di lain sisi, peraih tiga kali juara dunia ini menyatakan Honda harus tetap waspada mengingat Marc Marquez merupakan satu-satunya dari empat rider Honda, yang tampil garang. Hal ini membuktikan RC213V bukan motor superior.

"Honda tahu benar soal situasi ini ketimbang siapa pun. Satu-satunya kelemahan Marc saat ini hanya motornya. Bakal menarik melihat cara Honda mengembangkan motor barunya, karena jika kita analisis musim 2019, kita bisa lihat tak ada rider Honda yang mampu berprestasi," kata Capirossi.

 

Disadur dari: Bola.net (Penulis/Editor: Anindhya Danartikanya. Published: 7/1/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.