Sukses

Michel Platini Ditangkap Polisi, Ini Inovasinya untuk Sepak Bola Eropa

Michel Platini terpilih sebagai Presiden UEFA pada 26 Januari 2007 dan menanggalkan jabatannya pada 2015.

Liputan6.com, Paris - Michel Platini, Presiden UEFA pada 2007 hingga 2015 diciduk polisi dan ditahan di Nanterre, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Platini dituduh terlibat kasus korupsi dan suap atas pemberian status tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.

Penyelidikan terhadap Michel Platini yang memberikan status tuan rumah Piala Dunia 2022 untuk Qatar sendiri sedang digelar oleh Divisi Anti-Corruption Office of the Judicial Police (OCLCIFF).

Seperti diberitakan sebelumnya, penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, sembilan tahun lalu, memang mengundang banyak kontroversial.

Platini terpilih sebagai Presiden UEFA pada 26 Januari 2007. Pria yang memenangkan tiga gelar Ballon d'Or itu berhasil mengalahkan Lennart Johansson, yang memegang jabatan Presiden UEFA selama 16 tahun sebelumnya.

Kendati terlibat kontroversi soal pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022, Michel Platini juga membuat banyak inovasi untuk sepak bola Eropa. Apa saja? Simak di halaman selanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi Michel Platini

6+5 Pemain

Platini sempat ide penggunaan 6+5 pemain di klub Eropa. Maksudnya, ada enam pemain lokal dan lima pemain asing untuk sebuah tim di Eropa.

Inovasi Kartu Kuning

Michel Platini sempat punya gagasan unik untuk mengubah sistem kartu kuning. Platini berniat mengadopsi peraturan di olahraga rugby. Peraturan bernama sin-bin.

Aturan sin-bin akan membuat pemain yang terkena kartu kuning keluar dari lapangan sementara selama beberapa menit. "Saya ingin membuatnya seperti rugby, menghukum yang bersalah dengan 10 atau 15 menit keluar dari pertandingan," ucap Platini.

Namun hingga saat ini, peraturan tersebut tidak diterapkan di sepak bola.

Ide Kartu Putih

Pada 2014, Michel Platini menggodok aturan baru mengenai penerapan kartu berwarna putih dalam sebuah pertandingan sepak bola. Kartu tersebut, kata Platini, berfungsi untuk menghukum pemain yang melancarkan protes keras kepada wasit.

"Hukumannya, bagi pemain di lapangan yang menerima kartu ini harus menepi ke bangku cadangan, dan tidak diperbolehkan main dalam waktu 10 menit,” ujar Platini. Sayang hingga tugasnya sebagai Presiden UEFA berakhir, ide itu tak pernah diterapkan.

 

3 dari 3 halaman

Inovasi Michel Platini

Berniat Kurangi Kuota Tim Elite di Liga Champions

Platini juga sempat berniat mengurangi jumlah tim Italia, Inggris, dan Spanyol yang berpartisipasi dalam Liga Champions maksimal tiga tim, bukannya empat. Gagasan itu tidak pernah terjadi.

Aturan Transfer Pemain di Bawah 18 Tahun

Platini juga menyebut transfer pemain di bawah 18 tahun sebagai perdagangan anak. "Membayar anak untuk menendang bola tidak jauh berbeda dengan membayar anak untuk bekerja di pabrik," kata Platini pada 18 Februari 2009.

Ide itu pun berhasil diterapkan di UEFA. Kini banyak tim yang terkena sanksi akibat melakukan transfer pemain di bawah 18 tahun.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.