Sukses

3 Kali Jatuh Bikin Dovizioso Tambah Kuat di MotoGP 2018

Dovizioso mengingat kembali perjuangan di MotoGP 2018.

Liputan6.com, Bologna - Sebuah fakta diungkapkan Andrea Dovizioso, pembalap Ducati terkait perjuangannya selama MotoGP 2018. Musim lalu, Dovizioso memang tak lagi bersaing ketat dengan Marc Marquez.

Tiga kali terjatuh di di awal musim yaitu Jerez, Le Mans dan Barcelona membuat harapan juara Dovizioso juga turut punah. Meski begitu, penampilan buruk di awal musim kata Dovi justru membuat Ducati tambah kompetitif.

Inilah yang membuat Dovizioso masih mengamankan posisi dua klasemen MotoGP. Dia menorehkan 245 poin hasil 4 kali menang dan 9 podium sepanjang MotoGP 2018.

Perjuangan Dovizioso dalam memperebutkan gelar juara MotoGP 2018 benar-benar hilang setelah dia kembali terjatuh di Motegi. Meski begitu, sejak balapan di Brno Agustus lalu, Dovizioso tak pernah gagal rebut podium.

Itulah mengapa dia meyakini kegagalan di awal musim malah membuat Ducati bangkit di MotoGP musim lalu. Kru membenahi apa yang menjadi kekurangan dari Desmosedici GP18 yang jadi tunggangannya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komentar Dovizioso

"Saya ingin lihat musim lalu dengan cara positif, tanpa menekankan hal negatif. Soalnya menurut saya apa yang terjadi tahun ini sudah membuat kami lebih kompetitif," katanya seperti dikutip Motorsport.

"Tahun ini, meski kami sudah melakukan segalanya dengan benar, masih sulit juga kalahkan Marquez dan Honda. Saat rival Anda lebih kuat, Anda harus mengakuinya. Kami tahu siapa yang kami lawan."

Ducati, kata dia, mencoba sekuat tenaga agar tidak gagal finis. Namun kegagalan finis juga yang membuat Ducati kini kompetitif.

"Saat kami jatuh, ini memberi kami peluang untuk mencoba hal lain dan jadi kompetitif. Wajar ada penyesalan, tapi saya tak mau pikirkan itu," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Persiapan 2019

Menjelang MotoGP 2019, Dovizioso mengaku puas dengan perkembangan motor Ducati. Dia menyebut motornya terbaik setelah menjajalnya di Valencia dan Jerez.

"Konsistensi selalu menjadi kekuatan saya. Itu bukan sesuatu yang perlu saya benahi," katanya.

"Itu hilang di 2018 karena tak didukung kondisi di awal tahun dan kami melakukan kesalahan sehingga tertinggal jauh dari Honda," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.