Sukses

Bima Sakti: Bentuk Timnas Tidak Bisa Instan

Timnas Indonesia tersingkir di fase grup Piala AFF 2018, Bima Sakti ungkap penyebabnya.

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia sudah dipastian gagal ke semifinal Piala AFF 2018. Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti mengungkap penyebab kegagalan anak-anak asuhannya.

Menurut Bima, tim yang berkualitas tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat atau instan. Dia berharap sekali lagi Indonesia belajar dari kegagalan ini.

Bima Sakti menekankan, seharusnya Timnas Indonesia memiliki dasar kuat. Pembinaan pemain muda yang bagus dan berjenjang serta kompetisi yang rutin digelar merupakan kebutuhan untuk Timnas Indonesia.

"Semoga kegagalan di Piala AFF ini menjadi pembelajaran untuk kita," ujar Bima di Jakarta, Kamis (22/11/2018), seperti dilansir Antara.

Menurut Bima, Indonesia masih tertinggal dari Thailand dan Vietnam dalam pengelolaan pemain muda yang berjenjang dan terukur. Thailand dan Vietnam akan tampil di Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab.

"Para pesepak bola Thailand dan Vietnam dibentuk sedemikian rupa sejak usia dini sehingga mereka memiliki dasar yang bagus," terang Bima Sakti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ditunjuk Dadakan

Bima Sakti sesungguhnya merupakan pelatih yang ditunjuk dadakan untuk menggantikan Luis Milla. Sebelumnya, Bima merupakan asisten Luis Milla.

Namun, Luis Milla memilih tidak melanjutkan pekerjaannya, karena kecewa dengan manajemen. Persiapan yang singkat, Bima hanya memimpin tim dua minggu sebelum kick-off Piala AFF 2018.

3 dari 3 halaman

Sisa Satu Laga

Di Klasemen Grup B, Indonesia baru mengumpulkan tiga poin dari tiga laga. Meski masih tersisa satu pertandingan, hasil apapun tidak memengaruhi nasib Tim Garuda, sebab Filipina dan Thailand telah masing-masing mengoleksi tujuh poin.

Pesaing lain di Grup B, Singapura sudah mendulang enam poin. Hanya Timor Leste yang belum sekalipun meraup poin kendati telah melakoni empat pertandingan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.