Sukses

4 Blunder Transfer yang Dilakukan Pep Guariola

Di balik kesuksesannya meraih 22 trofi sepanjang karier kepelatihan, Pep Guardiola ternyata sering lakukan blunder transfer.

Liputan6.com, Manchester - Pep Guardiola merupakan salah satu manajer tersukses di dunia. Saat ini, dia di ambang gelar Liga Inggris pertamanya setelah melatih Manchester City sejak musim lalu.

Manajer asal Spanyol itu membuat Manchester City sulit dibendung pada musim ini. Pep Guardiola membuat The Citizens berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan 84 poin. Mereka unggul 16 angka dari MU yang berada di urutan kedua.

Di balik kesuksesannya meraih 22 trofi sepanjang karier kepelatihan, Guardiola ternyata sering lakukan blunder transfer. Keirrison menjadi contoh nyata.

Keirrison datang ke Barcelona pada musim panas 2009 dari Palmeiras dengan mahar 14 juta pounds. Tak lama setelah tiba, Keirrison justru dipinjamkan ke Benfica.

Selain Keirrison, ada empat pemain lainnya yang dianggap sebagai blunder transfer Pep Guadiola. Simak di halaman selanjutnya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Nolito

Nolito sempat jadi andalan The Citizens pada awal 2016/2017. Namun, perannya semakin berkurang seiring berjalannya kompetisi. Dia akhirnya hanya menjadi cadangan karena kalah bersaing melawan Kevin de Bruyne, Leroy Sane, dan Raheem Sterling.

Dia hanya semusim memperkuat Manchester City setelah dibawa Pep Guardiola dari Sevilla dengan mahar delapan juta poundsterling.

Striker asal Spanyol ini dinilai menjadi rekrutan terburuk karena gagal beradaptasi dengan cuaca ekstrim di Inggris.

"Cuaca di sini sangat buruk, wajah putri saya sampai berubah warna!" katanya beberapa waktu lalu, dikutip Daily Mail.

3 dari 5 halaman

Claudio Bravo

Bravo menandatangani kontrak dengan Manchester City atas saran Pep Guardiola dari Barcelona pada musim panas 2016 dengan bayaran 17 juta poundsterling. Namun keadaan dengan cepat berubah menjadi buruk bagi kiper Cile tersebut karena melakukan kesalahan dalam permainan melawan Manchester United dalam kemenangan 2-1, musim lalu.

Bravo kemudian diusir wasit saat kembali ke Nou Camp dalam pertandingan Liga Champions saat menepis bola di luar area penalti. Hal itu mengakibatkan City kalah 0-4 dari Barca.

Ia menyelesaikan musim dengan rasio penyelamatan cuma 54,1%. Itu adalah catatan terendah diantara semua kiper di Liga Inggris.

4 dari 5 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Eks kapten Timnas Swedia itu berada di puncak kesuksesan saat Pep membawanya ke Nou Camp dari Inter Milan pada 2009. Kesepakatan itu membuat Barca mengeluarkan 52,13 juta euro.

Ibra tidak mengecewakan karena memiliki awal yang fantastis dengan Blaugrana, mencetak satu gol di setiap lima pertandingan liga pertamanya, membuat catatan baru. Namun, keadaan dengan cepat berubah menjadi buruk karena Guardiola dan Messi seperti bersekongkol mengusir pemain Swedia itu dari tim.

Pep membatasi waktu permainan Zlatan dan pada pertengahan musim, keduanya berseteru. Zlatan mencetak 22 gol dalam 46 penampilan untuk Barcelona sebelum dikirim ke AC Milan pada akhir musim. Sejak saat itu dia telah dengan lantang menyuarakan kebenciannya pada Pep, karena dianggap sebagai pengecut.

5 dari 5 halaman

Mario Gotze

Mario Gotze tiba di Bayern Munchen dalam sebuah transfer kontroversial dari Borussia Dortmund pada 2013. Ekspektasi besar ditujukan kepada pemain mungil asal Jerman ini.

Bintang final Piala Dunia 2014 ini mengalami masa-masa sulit di Bayern dan berjuang untuk kebugarannya. Cedera yang terus-menerus menghantui membuatnya tidak akan pernah bisa benar-benar masuk ke tim utama.

Pemain berusia 25 tahun itu gagal berbuat banyak Dia akhirnya dikirim kembali ke Dortmund pada 2016 dengan label gagal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.