Sukses

LEGENDA: Giuseppe Bergomi, Bek Berdarah Biru-Hitam

Bergomi merupakan legenda Inter Milan.

Liputan6.com, Milan - Bila ada yang bertanya tentang makna loyalitas dalam sepak bola, Giuseppe Bergomi salah satu sosok yang punya kapasitas untuk menjawabnya. Sepanjang kariernya hanya ada satu klub yang ia bela, Inter Milan.

Dua puluh musim Bergomi berseragam Biru-Hitam khas Inter Milan dengan total 756 penampilan dan 28 gol. Tak salah bila namanya masuk dalam daftar legenda I Nerazzurri.

Kesetiaan ditunjukkan Bergomi bersama Inter Milan. Debutnya bersama Inter Milan terjadi di laga Coppa Italia kontra Juventus pada 30 Januari 1980.

Usia Bergomi ketika debut baru menginjak 16 tahun. Namun, penampilan demi penampilan mengesankan membuat dia dengan cepat menembus tim utama hingga akhirnya melakoni partai pamungkas bersama Inter Milan pada 23 Mei 1999 menghadapi Bologna di ajang Serie A.

Selama berkostum klub berjulukan La Beneamata itu, Bergomi memenangkan satu gelar Scudetto (1988/89), tiga Piala UEFA (1990/91, 1993/94, 1997/98), satu Piala Super Italia (1989) dan satu Coppa Italia (1981/82).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Puncak Karier

Meski telah debut sejak 1980, Bergomi baru dipercaya sebagai kapten Nerazzurri pada 1992. Pencapaian terbaik dalam karier sepak bola Bergomi terjadi pada 1982.

Pemain yang kerap disapa Lo Zio itu memenangkan Piala Dunia 1982 di Spanyol bersama Timnas Italia. Bersama Gli Azzurri, mengukir 81 caps dan enam gol.Bergomi bahkan bermain di empat edisi Piala Dunia yakni pada 1982, 1986, 1990, dan 1998. Dia juga ambil bagian di Piala Eropa 1988 di Jerman Barat.

Ada pun panggilan Lo Zio berawal dari fans Inter Milan. Lo Zio berarti paman dalam bahasa Italia. Sebutan itu lantaran Bergomi suka memelihara kumis tebal, yang identik dengan pria tua.

3 dari 3 halaman

Setia di Inter Milan

Para pelatih menyukai Bergomi, karena kemampuannya memerankan sejumlah posisi di lini belakang. Dia sering disebut bek serbabisa karena bisa bermain sebagai bek tengah, sweeper, dan full-back.

Dia memiliki kemampuan tekel bagus. Yang membuatnya jadi bek papan atas adalah kedisiplinan dalam menjaga area pertahanan dan tak pernah melepaskan kawalan terhadap pemain lawan.

Setelah pensiun, Inter Milan memberikan Bergomi kesempatan menangani tim junior. Pria yang kini berusia 54 tahun itu sempat melatih tim U-16 Inter Milan (Esordienti) pada 2008, lalu tim U-17 Inter (Allievi Nazionali) sejak Juli 2009, serta tim U-19 Inter (Berretti) pada 2010.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.