Sukses

MotoGP: Taklukkan Motor Honda Lebih Sulit dari Yamaha?

Tampil di MotoGP 2018 bersama Honda akan menjadi tantangan besar bagi Luthi.

Liputan6.com, Aalst - Thoas Luthi akan memulai perjalanan sebagai rookie MotoGP 2018 bersama tim satelit Honda, Marc VDS. Menurut Bos Marc VDS, Michael Bartholemy, mesin Honda adalah sebuah tantangan berat bagi para pemula.

Sial bagi Luthi, belum sekalipun ia mendapat kesempatan untuk menjajal motor Marc VDS untuk MotoGP 2018. Itu karena ia harus absen dalam dua tes yang sudah digelar pada November 2017 akibat cedera patah kaki.

Ya, Luthi memang harus mengakhiri musim 2017 jauh lebih cepat. Ia mengalami kecelakaan saat balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, 29 Oktober 2017. Cedera Luthi pun membuat Franco Morbidelli memastikan gelar juara dunia Moto2 2017 jauh lebih cepat.

Karenanya, ia sama sekali belum mengetahui bagaimana performa motor Honda RC213V. Yang ia tahu adalah motor Honda begitu sulit dikendarai. Informasi itu ia dapatkan hasil komunikasi dengan pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow. Hal itu dibenarkan Bartholemy. Ia menyebut motor Honda tak mudah untuk dikendarai seperti Yamaha.

"Kami bukan di tempat Yamaha berada. Tidak mungkin. Yamaha lebih mudah dikendarai dibandingkan Honda. Intinya, jika Anda membuat keputusan untuk naik kelas ke MotoGP dan memilih tim, Anda tahu motor mana yang harus Anda pilih," kata Bartholemy, dilansir Speedweek.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Percaya Luthi

Thomas Luthi akan menjadi pembalap Marc VDS di MotoGP 2018. (Jure Makovec / AFP)

Meski sulit dikendarai, faktanya motor Honda yang mendominasi persaingan dalam beberapa musim terakhir. Dalam tujuh musim terakhir, ada lima pembalap Honda yang tampil sebagai juara dunia MotoGP.

"Anda sebagai pembalap harus mengenal diri sendiri. Tom tahu ia tak akan mendapatkannya di Yamaha Tech 3, Aprilia, dan Ducati. Ia tahu akan mendapatkan Honda. Motor ini tidak mudah, tapi memenangkan gelar juara dunia," tegas Bartholemy.

Melihat performanya di kelas Moto2, sejatinya Luthi adalah pembalap dengan kualitas cukup bagus. Setelah tampil memukau bersama tim Suter, ia pun direkrut tim Kalex sejak musim 2015. Performanya pun semakin memukau. Buktinya, ia mampu menyegel status runner-up dalam dua musim terakhir.

 

3 dari 3 halaman

Statistik Luthi di Semua Kelas

250cc

Balapan: 47

Menang: 0

Podium: 2

Pole: 0

Fastest lap: 0

Poin: 361

Moto2

Balapan: 119

Menang: 10

Podium: 35

Pole: 6

Fastest lap: 13

Poin: 1.260

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.