Sukses

MotoGP: Menang Bukan Target Utama Lorenzo di Ducati

Lorenzo memiliki misi yang jauh lebih penting pada MotoGP 2018.

Liputan6.com, Jorge Lorenzo harus melewati MotoGP 2017 tanpa sekali pun meraih kemenangan bersama Ducati. Namun, hal itu tak membuat pembalap berjuluk X-Fuera itu gusar. Sebab, menang bukan prioritasnya saat ini.

Sejatinya, merekrut Lorenzo adalah bukti keseriusan Ducati terhadap tujuan ambisius mereka di MotoGP 2017. Ya, mereka ingin kembali menempatkan pembalapnya untuk bertarung demi takhta juara dunia. Usai Casey Stoner pergi pada akhir musim 2012, Ducati tak lagi bisa melakukannya.

Faktanya, pembalap asal Spanyol itu justru harus menjalani musim terburuknya selama berkarier di MotoGP. Dari 18 balapan, ia hanya meraih tiga podium (Spanyol, Aragon, Malaysia). Alhasil, ia mengakhiri musim dengan duduk di urutan ketujuh klasemen MotoGP usai mengoleksi 137 poin.

Namun, pembalap berusia 30 tahun itu tak begitu kecewa meski tanpa meraih kemenangan sepanjang musim 2017. Pasalnya, fokus utamanya adalah saat ini adalah membantu motor Ducati agar menjadi jauh lebih baik.

"Menang bersama Ducati adalah mimpi yang ada di pikiran saya. Jadi saya menerima tantangannya. Saya tahu ada banyak harapan terhadap saya, tapi sayangnya pergantian motor jauh lebih sulit dari yang saya perkirakan. Adaptasi saya sudah lama, tapi kami tak boleh menyerah," kata Lorenzo, dilansir Tuttomotoriweb.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kolaborasi Apik

Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso (JOSE JORDAN / AFP)

Sebelumnya, Andrea Dovizioso juga mengaku bersyukur karena ada Lorenzo sebagai rekan setimnya. Meski kerap tampil buruk, Lorenzo mampu memberikan masukan yang membuat para mekanik bekerja ke arah yang tepat.

Seperti diketahui, Lorenzo adalah pembalap yang sudah berpengalaman dalam hal setting-an motor. Dampak positif dari masukan Lorenzo pun terlihat dalam beberapa balapan terakhir musim lalu. Saat itu Ducati makin konsisten bersaing di baris depan.

"Dua pembalap Ducati tak pernah berseteru satu sama lain untuk kejuaraan dunia. Tahun depan saya percaya saya dan Dovizioso bisa kembali melakukannya. Impian saya bukan hanya menang, tapi membuat motor Ducati menjadi yang terbaik," tegas Lorenzo.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.