Sukses

Efek Program Nuklir, Australia Boikot Timnas Korut U-19

AFC belum menentukan venue baru untuk menjadi tuan rumah Grup J kualifikasi Piala Asia U-19 2018.

Liputan6.com Bukan hanya timnas Indonesia U-19, beberapa tim negara lain juga akan memulai petualangannya pada kualifikasi Piala Asia U-19 2018. Khusus Grup J, terjadi perubahan soal penunjukkan tuan rumah.

Awalnya, Australia yang diplot sebagai tuan rumah Grup J kualifikasi Piala Asia U-19 2018. Mereka akan bertarung melawan Korea Utara, Hong Kong, dan Kepulauan Mariana Utara. Kualifikasi itu dimulai 4-8 November 2017.

Sayangnya, Australia tak mengizinkan timnas Korut U-19 untuk memasuki wilayah mereka. Seruan itu adalah bentuk ketidaksetujuan atas program nuklir yang dilakukan Presiden Korut, Kim Jong-un.

Kepastian itu diumumkan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop. Akibatnya, laga kualifikasi Grup J harus berpindah ke tempat netral yang hingga kini belum diputuskan di mana.

"Pemerintah telah memutuskan untuk tidak mengizinkan tim sepak bola U-19 Korut memasuki Australia untuk kualifikasi Piala Asia U-19. Hal itu akan bertentangan dengan perlawanan kuat pemerintah terhadap program pengembangan nuklir dan rudal ilegal Korut," kata Bishop kepada SBS World News.

"Hal ini juga akan tidak sesuai dengan upaya kami meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Pyongyang agar sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB," Bishop mengakhiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rugikan Australia Sendiri

Kebijakan politik Australia jelas sangat merugikan timnas U-19 Australia sendiri. Padahal, kesempatan untuk melaju ke putaran final jauh lebih besar jika mereka menjadi tuan rumah. Lewat situs resminya, Federasi Sepak Bola Australia pun mengungkapkan kekecewaanya.

"Federasi Sepak Bola Australia kecewa bahwa ajang kualifikasi Piala Asia U-19 sekarang kemungkinan akan dipindahkan ke luar Australia karena keputusan Pemerintah Federal untuk tidak memberikan visa kepada tim dari Korut," kata seorang juru bicara mereka.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.