Sukses

Rossi Tak Terkejut dengan Aksi Vinales di MotoGP 2017

Dua podium juara sudah dikoleksi Vinales dari tiga balapan MotoGP 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang terkejut dengan aksi pembalap anyar Movistar Yamaha, Maverick Vinales, pada awal MotoGP 2017. Tanpa butuh waktu lama untuk beradaptasi, ia langsung melesat. Namun, hal tersebut tak berlaku buat Valentino Rossi.

Sebagai rekan setim, Rossi sudah memprediksi Vinales bakal melaju cepat di MotoGP 2017. Penilaian Rossi didasarkan pada aksi Vinales bersama Suzuki Ecstar pada MotoGP 2016. Meski tak memperkuat tim papan atas, Vinales kerap berjuang untuk podium di beberapa balapan.

Terbukti, ia sukses meraih empat podium, satu di antaranya adalah podium juara MotoGP Inggris 2016. Saat ia mendapatkan motor cepat seperti Yamaha, pembalap berusia 22 tahun itu memaksimalkannya dengan baik. Tiga balapan dimaksimalkan dengan dua podium juara.

"Saya sudah tahu Maverick akan menjadi kuat pada 2017 setelah ia menunggangi M1 untuk kali pertama. Motor ini sangat baik, bakatnya tak perlu dipertanyakan. Tahun lalu ia menunjukkan balapan hebat bersama Suzuki," kata Rossi, dikutip Speedweek.

Meski begitu, Rossi tak menduga bahwa Vinales tidak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi pada MotoGP 2017. Baru tiga seri berjalan, Vinales sudah memperlihatkan potensinya sebagai calon kuat juara dunia musim ini.

"Awalnya saya menduga ia masih membutuhkan lebih banyak waktu. Ini bukan kejutan besar bagi saya, tapi kejutan kecil setelah ia begitu cepat sejak awal," papar Rossi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beda Nasib

Kesuksesan Rossi sendiri memuncaki klasemen MotoGP 2017 tak lepas dari faktor keberuntungan. Kesialan Vinales yang terjatuh di MotoGP Austin membantu Rossi untuk menyalipnya di puncak klasemen pembalap. Kini, Rossi unggul enam poin atas Vinales.

Pembalap Ducati Jorge Lorenzo (EPA/Noushad Thekkayil)

Situasi Vinales pun berbanding terbalik dengan pendahulunya di Yamaha, yakni Jorge Lorenzo. Petualangannya bersama Ducati berjalan sangat buruk. Dari tiga balapan, rapornya adalah urutan ke-11 di Qatar, gagal finis di Argentina, dan urutan kesembilan di Austin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.