Sukses

Buntut Insiden Rossi - Marquez, MotoGP Hapus Sistem Poin Penalti

Rossi kena penalti usai menendang Marquez di MotoGP Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem penalti poin sudah tak lagi berlaku di ajang balap motor 2017. Putusan ini diketahui setelah Komisi MotoGP resmi menghapus penalti poin yang telah digunakan Komisi Balap sejak 2013 tersebut.

Komisi MotoGP beserta pihak terkait, seperti Dorna Sports, FIM, IRTA, dan MSMA menggelar pertemuan tertutup pada akhir pekan kemarin di Qatar. Mereka menyimpulkan bahwa sistem poin penalti dalam daftar poin penalti.

"Mempertimbangkan bahwa FIM MotoGP Steward memiliki banyak pilihan hukuman, poin penalti tidak lagi diperlukan. Poin penalti pada ajang grand prix balap motor resmi ditarik dari daftar hukuman," ucap pernyataan FIM seperti dikutip dari Crash, Kamis (30/3/2017).

Federasi Balap Motor Internasional awalnya memberlakukan sistem poin penalti guna memberikan keadilan kepada para pembalap. Namun sistem poin penalti lama sempat berada di bawah kritikan menyusul kontroversi sanksi yang dijatuhkan kepada Valentino Rossi di Valencia tahun lalu.

Hal ini terjadi lantaran Rossi terbukti bersalah melakukan tindakan yang merugikan pembalap lain, yakni Marc Marquez di Sepang, Malaysia.

Akibatnya, Rossi terpaksa menjalani balapan dari posisi buncit di seri terakhir. FIM akhirnya mengubah sistem poin penalti jelang dimulainya pergelaran MotoGP 2016. Perubahan kembali dilakukan setelah seri pembuka yang berlangsung di Qatar, akhir pekan kemarin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Aturan Lain

FIM menegaskan, efektivitas penghapusan sistem poin penalti akan segera diberlakukan. Selain poin penalti, MotoGP juga mengubah beberapa aturan lain di antaranya perubahan pada sistem banding.

Dalam pernyataannya itu, disebutkan bahwa keputusan Banding FIM adalah final. Di bagian lain, perubahan juga terjadi pada aturan terkait keselamatan di pitlane pada babak kualifikasi. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa seluruh tim hanya diizinkan menggunakan enam kru dan semuanya harus menggunakan helm untuk membantu pergantian motor.

(David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.