Sukses

4 Pelatih Muda Tersukses di Serie A Musim Ini

Cukup banyak pelatih muda yang sukses di Serie A.

Liputan6.com, Jakarta Banyak pemain sepak bola selepas pensiun terjun ke dunia kepelatihan. Namun, menjadi pelatih nyatanya tak mudah. Banyaknya pengalaman yang didapat selama menjadi pemain tak lantas menjamin kesuksesan dalam melatih.

Pep Guardiola, Antonio Conte, dan Carlo Ancelotti memang termasuk segelintir kekecualian. Dalam usia masih 40-an, mereka mampu membawa klub yang mereka asuh menjadi juara. 

Akan tetapi, yang seperti mereka tak banyak. Bahkan sangat jarang. Rata-rata pelatih muda biasanya kerap kesulitan di awal kariernya.

Seperti yang dialami oleh Ivan Juric di Genoa. Tepat pada hari Minggu lalu (19/2/2017), pelatih berusia 41 tahun itu dipecat oleh Genoa. Rangkaian hasil buruk menjadi penyebabnya. Puncaknya adalah kekalahan 0-5 dari tim juru kunci, Pescara. Ia langsung digantikan Andrea Mandorlini, yang dikontrak hingga Juni 2018.

Hal serupa juga sebelumnya terjadi pada Massimo Oddo (40 tahun) di Pescara. Ia dipecat pada 15 Februari lalu dan digantikan oleh Zdenek Zeman. Dasar pemecatannya wajar. Dari 24 pertandingan di Serie A musim ini, Il Delfino menelan 17 kekalahan, 6 kali seri, dan hanya sekali menang.

Selain Ivan Juric dan Oddo, masih ada beberapa pelatih muda di Serie A yang tengah berjuang merintis karier kepelatihan musim ini. Berikut empat di antaranya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Simone Inzaghi (40 tahun)

1. Simone Inzaghi (40 tahun)

Bisa dikatakan, Simone Inzaghi merupakan pelatih paling muda di Serie A saat ini. Umurnya 40 tahun. Rata-rata pelatih di Serie A berumur 55-57 tahun.

Simone Inzaghi merintis kariernya mulai dari klub muda Lazio pada Juni 2010 hingga April 2016. Ia kemudian ditarik untuk melatih Lazio senior mulai Juli 2016.

Kepelatihan Inzaghi di Lazio sejauh ini terbilang lumayan. Catatannya sedikit lebih baik dibanding kakaknya, Filippo Inzaghi. Ia mampu membuat Lazio bersaing dengan tim-tim macam AC Milan dan Inter Milan untuk bersaing mendapat jatah lolos Liga Eropa. Inzaghi harus berjuang demi dapat bertahan di Lazio.

3 dari 5 halaman

2. Vincenzo Montella (42 tahun)

2. Vincenzo Montella (42 tahun)

Montella mengawali karier kepelatihannya di AS Roma pada tahun 2011. Ia menjabat pelatih AS Roma dalam waktu hanya empat bulan, yakni Februari - Juni 2011.

Kemudian, berturut-turut ia melatih Catania selama semusim (Juni 2011-Juni 2012), Fiorentina tiga musim (Juni 2012-Juni 2015), dan Sampdoria semusim (Juni 2015-Juni 2016).

Kemudian, pada Juni 2016, Montella ditunjuk sebagai pelatih AC Milan. Ia diikat kontrak hingga Juni 2018.

Sejauh ini, hasil kepelatihan Milan masih jauh dari memuaskan. Sebagai klub besar, Milan masih tertatih-tatih untuk bersaing memperebutkan slot Liga Eropa.

I Rossoneri sejauh ini masih berada di peringkat ke-7 klasemen, terpaut 4 angka dari peringkat keempat, Inter Milan, serta terpaut 10 angka dari peringkat ketiga, Napoli.

4 dari 5 halaman

3. Davide Nicola (43 tahun)

3. Davide Nicola (43 tahun)

Davide Nicola saat ini tengah berjuang keras menyelamatkan Crotone dari jurang degradasi. Hingga pekan ke-25, Crotone baru 3 kali menang, 4 seri, dan selebihnya 18 kali kalah. Mereka terbenam di peringkat 19 dengan 13 poin.

Di Crotone, Nicola menjabat pelatih sejak awal musim 2016/2017. Sebelumnya, pria 43 tahun ini melatih Bari pada November 2014 hingga Desember 2015; dan Livorno pada Juni 2012 sampai Juni 2014. Ia memulai karier kepelatihannya di klub kecil Lumenzzane pada Juli 2010.

Sejauh ini, belum ada prestasi yang ditorehkan mantan pemain Siena dan Milan ini sebagai pelatih.

5 dari 5 halaman

4. Paulo Sousa

4. Paulo Sousa 

Dibanding tiga pelatih yang sudah disebutkan di atas, Paulo Sousa memang sudah menunjukkan kesuksesan. Ya, sebelum melatih Fiorentina, ia sudah melatih beberapa klub di liga-liga yang berbeda. Ia juga mampu mempersembahkan gelar untuk klub-klub yang ia asuh.

Untuk Videoton, klub asal Hungaria, ia persembahkan gelar Ligakupa (2011/2012) dan Szuperkupa (2011/2012). Kemudian untuk klub Israel, Maccabi Tel Aviv, ia antar klub itu menjuarai Israeli Premier League (2013–2014). Lalu, di Basel, ia berikan gelar Swiss Super League musim 2014/2015.

Sukses di liga-liga "kelas dua", Sousa masih harus membuktikan diri di liga "kelas satu". Ditunjuk sebagai pelatih Fiorentina sejak 21 Juni 2015, Sousa sejauh ini cukup memuaskan tifosi La Viola. Belakangan, ia pun dikait-kaitkan dengan Juventus. Ia termasuk salah satu kandidat pengganti Massimiliano Allegri yang kemungkinan bakal hengkang ke Arsenal. (Abul Muamar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini