Sukses

5 Catatan Penting Juventus di Tahun 2016

Juventus harus menutup tahun 2016 dengan menelan pil pahit, dikalahkan AC Milan di Piala Super Italia.

Liputan6.com, Turin - Juventus harus menutup tahun 2016 dengan menelan pil pahit. Dia ajang Piala Super Italia, mereka dikalahkan AC Milan dalam laga seru yang digelar di Doha, Qatar, 23 Desember lalu.

Namun, secara keseluruhan sepanjang tahun 2016, Juventus masih terbilang sukses. Pertengahan Mei lalu, di akhir 2015/16, Bianconeri berhasil meraih scudetto untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut dan memenangkan Coppa Italia.

Di musim 2016/2017 ini, mereka juga masih menguasai puncak klasemen Liga Italia. Tanda-tanda pun menunjukkan bahwa mereka kembali berpeluang merebut gelar Scudetto untuk yang keenam kali secara beruntun.

Bagi Massimiliano Allegri, ini adalah musim ketiganya menangani Juventus. Tentu dia berambisi menyamai torehan pendahulunya, Antonio Conte, yang sukses membawa Juventus tiga kali berturut-turut jadi juara Liga Italia.

Sejauh ini, Allegri telah dua kali berturut-turut membawa Juventus meraih scudetto. Berikut ini Liputan6.com coba merangkum beberapa catatan perjalanan penting Juventus sepanjang tahun 2016:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Penjualan Pogba Termahal Dunia

Tahun 2016 jadi sejarah bagi Juventus dalam hal transfer pemain. Gelandang andalan mereka, Paul Pogba, dijual ke Manchester United dengan harga fantastis, yakni 110 juta euro dan menjadikan pemain timnas Prancis itu menjadi pemain termahal dunia.
Paul Pogba (AFP/Marco Bertorello)
Untungnya, penjualan Pogba tak sampai mengganggu kekuatan mereka. Pasalnya, kubu Juventus sukses memperkuat barisan gelandang mereka dengan mendatangkan Miralem Pjanic dari AS Roma.

Di sisi pembelian, Juventus juga jor-joran. Mereka harus mengeluarkan uang tak kurang dari 90 juta euro saat mendatangkan Gonzalo Higuain dari Napoli.

3 dari 5 halaman

2. Dybala Pemain Terbaik

Ketika Paulo Dybala diboyong dari Palermo, tidak banyak harapan yang dibebankan kepada pemain muda tersebut. Namun seiring perjalanan, ia berhasil membuktikan kelasnya.

Pemain asal Argentina ini bahkan kini jadi salah satu andalan lini depan Juventus. Gaya permainannya, pergerakannya di lapangan, dibutuhkan Juventus untuk merusak lini pertahanan lawan.
Paulo Dybala (REUTERS/ Alberto Lingria)
Ia pun kini disandingkan dengan Lionel Messi. Juventus bahkan menolak tawaran Barcelona sebesar 80 juta euro untuk pemain tersebut.

4 dari 5 halaman

3. 25 Kemenangan dan Momen Terbaik

25 Kemenangan Kandang Beruntun
Tahun 2016 menjadi tahun yang spesial untuk pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Pasalnya, ia sukses mengantarkan Bianconeri meraih kemenangan kandang ke-25 secara beruntun selama kepelatihannya.

Kemenangan ke-25 itu tak lain adalah saat Juventus menekuk AS Roma 1-0, dua pekan lalu. Itu juga jadi kemenangan penting, karena yang dikalahkan adalah rival terberat mereka.
Juventus Vs AS Roma (AFP/Marco Bertorello)

Momen Terbaik
Momen terbaik Juventus terjadi di final Piala Italia lawan AC Milan. Ketika itu, penyerang mereka yang kini berseragam Real Madrid, Alvaro Moratta, mencetak gol penentu kemenangan bagi Nyonya Tua.

Hebatnya, Morata mencetak gol terseut di babak pertambahan waktu, tepatnya pada menit ke-110. Gol itu juga menjadikan Juventus meraih double winner di tahun 2016.

5 dari 5 halaman

5. Kekecewaan Terbesar

Ada kebahagiaan, ada pula kekecewaan. Sepanjang tahun 2016, kekecewaan terbesar yang dialami Juventus adalah saat mereka harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah dikalahkan Bayern Muenchen.

Berangkat ke Alianz Arena dengan keadaan agregat 2-2, Juventus sebenarnya telah membuka asa dengan unggul 2-0 lebih dulu. Namun, Bayern berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak pertambahan waktu. Di sinilah petaka itu datang. Bayern sukses membalikkan keadaan menjadi 4-2.
Juventus vs Bayern Muenchen (AFP/Odd Andersen)
Kekecewaan lainnya yang juga tak kalah menyakitkan terjadi di penghujung tahun, saat mereka harus kalah adu penalti, 4-3, dari Milan. Padahal, dalam adu penalti tersebut, Juventus sempat unggul karena penalti pertama Milan, yang diambil Gianluca Lapadula, gagal.

(Abul Muamar)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Juventus adalah klub sepakbola asal Italia
    Juventus Football Club S.p.A atau yang biasa dikenal dengan Juventus atau Juve adalah klub sepak bola profesional asal Italia.

    Juventus

  • Serie-A adalah kasta tertinggi liga sepakbola di Italia yang dimulai pada Agustus 2016
    Serie-A adalah kasta tertinggi liga sepakbola di Italia yang dimulai pada Agustus 2016

    Liga Italia

Video Terkini