Sukses

Sakit Hati Messi Jadi Ancaman Besar Barcelona

Kasus pajak yang sedang menimpanya membuat Messi berpikir dua kali soal kontrak baru.

Liputan6.com, Barcelona - Belum lama ini jagat sepak bola dunia dikejutkan dengan kesepakatan baru yang terjalin antara Real Madrid dan Cristiano Ronaldo. Anehnya, langkah itu tak diikuti Lionel Messi yang ditawari Barcelona kontrak baru.

Seperti diketahui, Ronaldo memutuskan untuk memperpanjang kontraknya bersama Madrid pada pekan lalu. Kesepakatan baru itu akan membuat Ronaldo tinggal di Santiago Bernabeu hingga 2021. Tak hanya itu, kontrak baru juga membuat Ronaldo menerima upah hingga 500 ribu pounds atau setara Rp 8,1 miliar per pekan.

Kesepakatan baru itu menjadi bukti bahwa Ronaldo dan Madrid sama-sama saling membutuhkan. Keinginan pemain Portugal itu untuk pensiun di sana dijawab Los Blancos dengan kontrak baru.

Sayang, situasi Messi di Barca justru berbeda dengan Ronaldo di Madrid. Saat ini Barca sedang dibuat ketar-ketir karena pemain asal Argentina itu belum juga memberikan jawaban mengenai tawaran kontrak baru.

Saat ini kontrak Messi di Camp Nou berlaku hingga 30 Juni 2018. Itu yang membuat Blaugrana mulai khawatir akan kehilangan pemain kelahiran 24 Juni 1987 itu. Karenanya, sejak Juli 2016, mereka sudah menawari Messi dengan kontrak mewah, yakni berdurasi lima tahun dan peningkatan gaji dari yang sekarang berjumlah 400 ribu euro per pekan.

Akibat Kasus Pajak

Alasan di balik keputusan Messi yang belum mau menerima tawaran perpanjangan kontrak dari Barca adalah karena kasus pajak yang sedang menimpanya. Sebelumnya, Messi divonis hukuman 21 bulan atas tiga tuduhan penggelapan pajak meski tak akan mendekam di penjara.

Lionel Messi berjalan dengan santai usai mengikuti sidang kasus pajak yang dituduhkan kepadanya bersama Jorge Messi di Kantor Pengadilan Barcelona, (2/6/2016). (AFP/Lluis Gene)

Aturan di Spanyol menyebut bahwa hukuman kurungan di bawah dua tahun bisa menjalani hukuman percobaan asal yang bersangkutan tak mempunyai catatan kriminal. Beberapa pihak pun mulai menyoroti masa depan Messi. Bahkan, Presiden La Liga, Javier Tebas, khawatir Messi akan angkat kaki dari Spanyol akibat kasus tersebut.

Sebab, hukuman tersebut akan membuat Messi dan keluarganya mendapatkan perlakukan yang tak adil dari Pemerintah Spanyol. Situasi itu yang membuat Messi kesal dengan Pemerintah Spanyol. Hengkang dari Spanyol pun mulai menjadi pilihan Messi di masa depan.

Penyerang Barcelona, Lionel Messi (kanan) melihat ke arah luar di sela-sela pengadilan terkait dugaan penyalahgunaan pembayaran pajak. Messi datang bersama sang ayah, Jorge Horacio.  (EPA/Alberto Estevez)

"Saya tak pernah menanyakan ayah saya soal perusahaan itu. Seperti saya jelaskan, saya mempercayainya dan pengacara. Saya tak tahu menahu soal itu, saya hanya bermain bola," kata Messi saat tengah menjalani sidang kasus penggelapan pajak pada Juni 2016.

Kehilangan Besar

Meski nantinya usia Messi sudah 31 tahun, kepergiannya akan menjadi kehilangan besar bagi Barca. Selama lebih dari satu dekade terakhir, berbagai kesuksesan yang sudah dicapai Barca tak lepas dari kontribusi Messi.

Sejak memulai debutnya bersama tim senior Barcelona pada 2004/2005, posisi Messi di lini depan langsung tak tergantikan. Total, ia sudah tampil dalam 545 pertandingan, mencetak 469 gol, dan menciptakan 219 assist untuk Barcelona.

Lionel Messi dan para pemain Barcelona merayakan gelar liga Champions setelah mengalahkan Juventus 3-1 di Stadion Camp Nou, Barcelona, (7/6/2015).  (AFP Photo/Josep Lago)

Kontribusinya sudah menghasilkan 28 gelar bergengsi, diantaranya adalah delapan trofi La Liga dan empat Liga Champions. Dengan sederet prestasi seperti itu, klub-klub besar pun menantikan akhir dari kebersamaan Messi dengan Barca.

Bahkan, ayah Messi sempat dilaporkan sudah melakukan pertemuan dengan owner Chelsea, Roman Abramovich, di sebuah yacht mewah. Chelsea sendiri dipastikan akan mendapatkan perlawanan dari klub-klub kaya seperti Manchester City dan Paris Saint-Germain.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini