Sukses

Tim Transisi: Satu Laga Piala Kemerdekaan Bisa Diatur 13 Wasit

Tommy Kurniawan mengatakan jumlah perangkat pertandingan disiapkan untuk Piala Kemerdekaan dianggap tidak terlalu banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Tim Transisi, Tommy Kurniawan, mengatakan, jumlah perangkat pertandingan disiapkan untuk Piala Kemerdekaan dianggap tidak terlalu banyak. Turnamen yang rencananya akan diikuti oleh 24 klub itu bakal diatur oleh 253 wasit.

Dalam sebuah pertandingan normal, biasanya terdapat empat wasit yakni satu wasit utama, dua asisten wasit, dan satu wasit cadangan. Sementara di pertandingan-pertandingan yang resmi di bawah UEFA ditambahkan dua asisten wasit yang bertugas di garis sejajar dengan gawang.

Sebanyak 253 wasit di bawah naungan Asosiasi Wasit Profesional Indonesia (Awapi) baru saja mengikuti penyegaran wasit yang digelar hari ini, Kamis (9/7) di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON), Cibubur, Jakarta Timur. Menariknya, Tim Transisi memproyeksikan satu laga Piala Kemerdekaan nantinya diatur oleh wasit yang berjumlah lebih dari 10 orang. 

"Nanti mereka yang akan mengaturnya. Akan ada 13 sampai 18 orang, persisnya saya lupa, untuk dipersiapkan dalam satu pertandingan," kata Tommy dalam sambungan telepon kepada Liputan6.com, Kamis (9/7/2015).

Sayangnya, Tommy tak merinci untuk apa wasit sebanyak itu memimpin sebuah pertandingan. Dia juga berharap wasit-wasit itu dapat bertugas dengan baik, karena mereka semua berada dalam pengawasan.

Tommy, yang sekaligus ketua kelompok kerja kompetisi ini menilai kalau kinerja para wasit tersebut bakal mendapat pengawasan dan evaluasi melihat gerak-gerik dan kepemimpinan mereka sebagai pengadil. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya mafia bola atau pengaturan skor. 

Lanjut ke halaman berikutnya>>>

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

"Betul-betul saya tekankan kalau kami tak ingin wasit terkendali oleh hal itu (pengaturan skor)," jelas pria yang memiliki usaha es krim ini.

Terkait bayaran wasit untuk turnamen yang diikuti tim dari Divisi Utama, Tommy juga menegaskan, tak bakal menaikkan level bayaran mereka. "Tetap standar Divisi Utama. Dananya dari mana? tetap dari sponsor," kata politisi PKB itu lagi.

Pada musim kompetisi 2014 lalu, sekadar diketahui upah wasit Indonesia Super League (ISL) sebesar Rp 5 juta per pertandingan dan Rp 2,5 juta per laga untuk wasit yang memimpin di kasta Divisi Utama. Tim Transisi masih tertutup soal dana penyelenggaraan Piala Kemerdekaan yang akan digelar pada 1 Agustus tersebut, termasuk untuk membiayai perangkat pertandingan.

"Ketika sudah terkumpul (sponsor) semua, baru kami umumkan beberapa hari sebelum turnamen. Wartawan juga sudah tahu berapa standarnya untuk wasit Divisi Utama," paparnya. (Ris/Win)

Baca juga:

GP Jerman dalam Angka: Rossi dan Pedrosa Bisa Cetak Rekor

Perut dan Otot Ronaldo 'Menari-nari' di Video Ini

Martunis Tertarik Jadi Warga Negara Portugal

6 Winger Ini Bisa Gantikan Posisi Angel Di Maria di MU

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini