Sukses

Catatan Akhir Tahun Liga Inggris: Roller Coaster MU dan Liverpool

Pendukung klub lain seolah senang dengan keterpurukan MU pasca era Alex Ferguson.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2014 merupakan tahunnya Manchester United (MU) dan Liverpool di persepakbolaan Inggris. Kedua tim menjadi sorotan karena prestasinya yang seperti roller coaster, naik-turun, dan membuat jantungan setiap penggemarnya.

Ya, MU tahun 2014 adalah MU yang penuh kekecewaan. Harapan besar yang menggantung pada David Moyes ternyata tidak seindah yang dibayangkan.

Alih-alih menjadi penerus kesuksesan Alex Ferguson, Moyes justru membawa MU ke titik terburuk sejak era Liga Premier Inggris digelar. Tanpa gelar, tanpa gemerlap pesta kemenangan, dan tanpa tiket Liga Champions.

Manajemen Setan Merah pun tak pikir panjang memikirkan masa depan Moyes. Pada 22 April 2014, MU memecat manajer asal Skotlandia itu dan diganti dengan Ryan Giggs.

Saat Moyes dipecat, MU berada di posisi ketujuh klasemen Liga Premier. Mereka tertinggal 13 poin dari pemuncak klasemen Arsenal dengan empat laga tersisa.

Harapan pendukung untuk melihat Wayne Rooney dan kawan-kawan mempertahankan gelar pun sirna. Bahkan pendukung klub lain seolah senang dengan keterpurukan MU pasca era Alex Ferguson.

Sebaliknya tahun 2014, merupakan tahun kebangkitan bagi Liverpool. Mengandalkan duet tajam Luis Suarez dan Daniel Sturridge, The Reds secara mengejutkan mampu finis di peringkat kedua mengalahkan pesaingnya seperti Chelsea, Arsenal, dan MU.

Tidak bermain di kompetisi Eropa membuat keuntungan tersendiri bagi Steven Gerrard dan kawan-kawan. Hanya kelengahan dalam empat laga terakhir membuat keinginan untuk menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 24 tahun belakangan menjadi sirna.

Ironisnya kegagalan Liverpool tak lepas dari Gerrard. Insiden terpelesetnya sang legenda saat melawan Chelsea dianggap sebagai faktor yang membuat Liverpool mengubur mimpinya untuk menjadi juara dalam-dalam.

Meski demikian pendukung Liverpool tetap lega. Pasalnya finis di peringkat kedua membuat mereka tampil di Liga Champions musim 2014/15.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Musim Baru Dimulai

Pada pertengahan tahun ini perubahan besar terjadi di kubu MU. Louis van Gaal yang sukses bersama Belanda di Piala Dunia direkrut menjadi manajer.

Manajemen yakin pengalaman van Gaal bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Twente bisa membuat MU kembali bangkit. Rupanya penunjukan manajer asal Belanda itu tak sia-sia.

Meski terseok di awal, MU perlahan mampu meroket ke papan atas. Menjelang tutup tahun nanti malam, Setan Merah berada di posisi ketiga klasemen dengan 36 poin dari 19 laga.

Tahun ini juga menjadi tahun berbeda bagi MU. Datangnya van Gaal membuat kebijakan transfer klub menjadi berubah.

Jika pada era Alex Ferguson dan David Moyes, MU terkesan berhati-hati belanja pemain, namun tidak demikian dengan van Gaal. Total Setan Merah menghabiskan dana sekitar Rp 3 triilun sekaligus memecahkan rekor transfer dengan membeli Angel di Maria dari Real Madrid.

Sebaliknya euforia Liverpool pada awal hingga tengah tahun hilang dengan tiba-tiba. Kehilangan Luis Suarez dan cedera berkepanjangan Daniel Sturridge membuat performa tim memburuk.

Hingga paruh musim Liverpool baru mengumpulkan 28 poin dari 19 laga. Atau masih tertahan di peringkat kedelapan klasemen.

Yang menjadi sorotan pada tahun 2014 adalah fenomena Chelsea di musim ini bersama Jose Mourinho. Jika pada musim pertamanya setelah kembali Mourinho seperti masih beradaptasi maka pada tahun ini tidak.

Kedatangan pemain seperti Cesc Fabregas dan Diego Costa membuat Chelsea tancap gas di musim yang baru. Mereka menjadi pemuncak klasemen dan baru menelan sekali kekalahan dari Newcastle.

Persaingan di tahun 2014 bakal segera berakhir. Namun persaingan baru yang lebih ketat bakal terjadi pada tahun 2015. Seperti yang dikatakan striker Chelsea Didier Drogba: "Persaingan baru dimulai!"

Baca Juga:

Madrid Rela Lepas Bale Demi Bintang MU dan Chelsea

Berlibur di Kampung, Ibrahimovic Dikecam Penyayang Binatang

Mancini Akui Tertarik Boyong Striker Arsenal

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Manchester United, salah satu klub papan atas Liga Inggris. MU adalah klub tersukses di sejarah Liga Inggris modern
    Manchester United FC adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Old Trafford, Manchester Raya. MU bermain di liga utama Inggris.

    Manchester United

  • Liverpool FC merupakan klub tersukses asal Inggris di eropa. Raihan 5 trofi dari 7 final menjadi bukti betapa berbahayanya Liverpool di rana
    Liverpool FC merupakan klub tersukses asal Inggris di eropa. Raihan 5 trofi dari 7 final menjadi bukti betapa berbahayanya Liverpool di rana

    Liverpool

  • Chelsea Football Club musti menunggu hampir 50 tahun untuk kembali merengkuh trofi Liga Primer Inggris keduanya setelah pada musim 2004-2005
    Semua berita tim, statistik tim, transfer pemain dan lainnya tentang Chelsea FC yang memiliki julukan The Blues

    Chelsea

  • Liga Inggris atau lebih dikenal dengan Liga Primer Inggris merupakan kompetisi utama di Inggris yang diikuti 20 tim untuk mendapatkan gelar

    Liga Inggris