Sukses

"Sepak Bola Italia Seperti Mundur ke Tahun 70-an"

Alberto Zaccheroni mengatakan kalau saat ini kondisi sepak bola Italia seperti mundur ke era 1970-1980-an.

Liputan6.com, Milan - Mantan pelatih tim nasional Jepang, Alberto Zaccheroni mengatakan kalau saat ini kondisi sepak bola Italia seperti mundur ke era 1970-1980-an. Namun, dia berusaha menawarkan solusi untuk kebangkitan Liga Italia secara keseluruhan.

"Jika tidak ada uang, kita harus memulainya dari pemain-pemain lokal, bekerja dari hari ke hari mengolah dengan baik bakat-bakat muda kita," kata Zaccheroni kepada Gazzetta dello Sport.

"Kita harus lebih sedikit membeli pemain, dan (membeli) dengan sangat berhati-hati pemain dari luar," sambung pria yang akrab disapa Zac tersebut.

Menurut pelatih yang pernah menukangi klub-klub besar seperti Milan dan Juventus ini, pemain asing yang bergaji tinggi sebenarnya tidak sesuai dengan perekonomian Italia.

"Kita menarik besar-besaran pemain asing tanpa membiasakan diri dengan mereka, tanpa mengikuti (budaya sepak bola) mereka terlebih dahulu, tanpa mengetahui apa kualitas mereka atau kepribadian mereka," terang pria berusia 61 tahun tersebut.

"Pemain asing kelas satu, mereka tidak butuh pengenalan lagi, tapi berada di luar jangkauan ekonomi kita sekarang ini," tutup Zaccheroni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kembali ke 1970-an

Meski Zac melihat sisi suram persepakbolaan Italia, dirinya tetap positif asalkan seluruh elemen bersama-sama mengembangkan bakat-bakat terbaik.

"Kita tahu kita tidak pernah kekurangan bakat, dan tidak akan pernah terjadi. Di sini, kita masih yang terbaik," kata Zaccheroni.

"Jadi, mari kita mengembangkan apa yang kita punya, mari kita membangun sebuah bisnis yang patut dicontoh. Dan Anda akan melihat bahwa di Italia juga, seperti di Jerman atau di Inggris, inverstor asing akan datang berbondong-bondong," sambung pelatih kondang tersebut.

"Kita telah kembali ke taun 1970-an dan 1980-an, ketika Scudetto selalu jadi ajang "balapan dua kuda". Pada 1990-an, ada enam atau tujuh klub, tapi tampak seperti seabad yang lalu," kata Zaccheroni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini