Sukses

Indonesia Jangan Bergantung pada Ekspor Komoditas

Tren harga komoditas global yang diprediksikan masih melemah pada 2014 tidak akan menolong neraca perdagangan Indonesia.

Indonesia sepertinya tidak dapat lagi mengandalkan ekspor komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara. Hal itu karena harga komoditas global masih melemah pada 2014.

"Permasalahan bagi Indonesia, kita tidak melihat harga komoditas akan naik banyak, harga CPO malah diperkirakan turun, harga batu bara turun. Karena 60% ekspor Indonesia adalah komoditas sehingga kita tidak bisa berharap ekspor bisa meningkat tajam tahun depan," ujar Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Fauzi menjelaskan, alasan kedua komoditas sektor energi ini tidak akan mengalami kenaikan harga lantaran adanya revolusi shale gas di Amerika Serikat (AS) yang akan berpotensi menggantikan penggunaan crude palm oil/ CPO dan batu bara sebagai sumber energi.

"Ini karena revolusi shale gas di mana teknologi mengekstraksi gas alam di Amerika, jadi diperkirakan Amerika akan menjadi negara penghasil energi terbesar mengalahkan Saudi Arabia. Bahkan pada tahun 2030, Amerika bisa swasembada energi," jelasnya.

Dia juga mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi global akan  membaik diprediksi tidak mampu mengangkat harga komoditas, sehingga Indonesia jangan mengharapkan ekspor komoditas ini dapat membantu memperbaiki neraca perdagangan pada tahun depan.

"Pertumbuhan ekonomi global yang membaik tetapi tidak akan mengangkat harga komoditas, sehingga ekspor tidak akan meningkat tajam dan defitis necara berjalan akan tetap besar sehingga tekanan terhadap rupiah akan tetap ada," lanjutnya.

Menurut Fauzi, saat ini 'pesta komoditas' dalam negeri sendiri telah berakhir sehingga diharapkan Indonesia lebih waspada agar hal tersebut tidak semakin memperburuk perekonomian Indonesia dimasa mendatang.

"Indonesia sudah mengalami akhir dari pesta komoditas sehingga bisa saja memukul ekonomi kita. Hal ini rawan terjadi pada negara yang bergantung ekspor komiditas seperti Brasil, Indonesia dan Afrika Selatan. Kala ekspor tidak bisa dinaikan, maka impor harus diturunkan," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.