Sukses

Pertamina Lelang Proyek Kilang Minyak di 2014

Pemerintah telah mendapatkan format yang pas demi merealisasikan kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu barel per hari (bph).

Niat pemerintah untuk membangun kilang minyak mentah perlahan mulai menunjukkan jalan. Kini, pemerintah telah mendapatkan format yang pas demi merealisasikan kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu barel per hari (bph).

"(Rencana bangun kilang) jalan terus. Pemerintah, PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah dapat format yakni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta lelang biasa," ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (6/11/2013) malam.

Langkah tersebut, tambah dia, merupakan tahapan awal sebelum Pertamina menunjuk mitra ke depannya. Sehingga Bambang pun membantah jika Pertamina menggandeng operator kilang minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco Asia Company Limited dan operator asal Kuwait, Kuwait Petroleum Corporation (KPC) dalam pembangunan kilang minyak.

"Mulai dengan dua format itu dulu, dan ketiganya Pertamina bisa cari partner sendiri. Tapi bukan berarti dengan Kuwait dan Aramco tidak jadi, artinya Pertamina mencari partner atau dia ikut lelang. Tidak ada masalah," lanjutnya.

Seperti diketahui, kedua operator kilang minyak asing tersebut meminta insentif lebih kepada pemerintah Indonesia untuk merealisasikan kilang tersebut. Saudi Aramco dan KPC yang meminta pajak rendah, pembebasan bea masuk dan pajak sama sekali ketika membangun kilang.

Bambang menjelaskan, kriteria peserta lelang merupakan keputusan bersama antara perusahaan pelat merah itu dengan pemerintah. Saat ini, pemerintah masih dalam pembahasan terkait rencana besar tersebut.

"Tapi yang melaksanakan lelangnya Pertamina sebagai contracting agency. Sekarang masih menyusun, dan kami berharap tahun depan sudah mulai dilaksanakan lelang," pungkas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan akan menggunakan mekanisme tender terbuka untuk pembangunan kilang tersebut. Sekaligus bermaksud mengetes pasar.

"Apakah pasar itu melihat fiskalnya itu yang diajukan kemarin itu seperti apa, ini mau tes fiskalnya ya kilang itu nanti pendekatannya seperti itu," ucapnya.

Karen menuturkan bahwa pengembangan pembangunan kilang minyak baru itu akan melibatkan Irak. “Pembangunan kilang ini menggunakan dana APBN serta memakai minyak mentah dari Irak,” jelas dia.

Namun dia menyebut, Irak mengajukan beberapa persyaratan untuk pembangunan kilang dan hal ini sampai sekarang masih dalam pembahasan. (Fik/Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini