Sukses

Kaya Cadangan Gas, Indonesia Justru Terancam Jadi Importir?

Indonesia merupakan salah satu negara yang mulai mengembangkan teknologi gas. Sayangnya, upaya peralihan bahan bakar ini tak didukung peningkatan pasokan dari sumber dalam negeri.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mulai mengembangkan teknologi gas. Banyak penduduk dan industri sudah melakukan perubahan sumber energi dari sebelumnya minyak beralih menuju gas. Sayangnya, upaya peralihan bahan bakar ini tak didukung peningkatan pasokan dari sumber dalam negeri.

Bahkan, Asia Pasific Energy Research Center (APERC) memperkirakan kekayaan cadangan gas yang dimiliki Indonesia justru akan tak mampu mencegah negara ini menjadi importir gas.

"Demand gas di Indonesia sekarang ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar, apabila hal ini tidak diimbangi dengan pasokan maka mau tidak mau Indonesia akan menjadi negara importir gas, padahal Indonesia sendiri tanahnya itu paling kaya akan sumber gas alam," ungkap Researcher APERC, Crisnawan Anditya di Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Crisnawan memperkirakan, pengembangan gas di Indonesia setidaknya masih menemui empat kendala besar yaitu pertama masih kurangnya investor-investor yang mendukung akan penemuan sumber-sumber gas baru. Hampir semua pihak menyadari, penemuan sumber gas baru memerlukan adanya eksplorasi yang membutuhkan dana cukup besar.

Kendala kedua, lokasi-lokasi kilang gas atau sumber gas di tanah air umumnya jauh dari sumber permintaan konsumsi terbesar. Kendala ketiga, transportasi menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan Indonesia sebagai negara kepulauan. "Karena apabila kilang gas ada, tapi transportasi kurang siap ya sama saja," kata Crisnawan.

Faktor keempat yaitu faktor-faktor kilang gas yang ada sekarang sudah berusia tua. "Sumber-sumber gas kita saat ini sudah tua, jadi kalau tidak dilakukan renueble maka hasilnya akan semakin berkurang,"jelasnya.

Namun, dibalik kendala yang dihadapi Indonesia dalam pengembangan sumber gas tersebut, APERC memprediksi Indonesia akan tetap menjadi negara inti pengekspor gas pada tahun 2035. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini