Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 15.000 per Gram, Mau Borong?

Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam hari ini dibanderol Rp 1.310 per gram. Sedangkan harga buyback emas Antam hari ini dipatok Rp 1.204.000.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam anjlok dalam. Harga emas Antam hari ini, Rabu (1/5/2024), turun Rp 15.000 menjadi Rp 1.310 per gram dari sebelumnya di harga Rp 1.325.000 per gram.

Bahkan untuk harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback turun lebih dalam yaitu Rp 17.000 per gram. Harga buyback emas Antam hari ini dipatok Rp 1.204.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.204.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.20 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 705.000

Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.310.000

Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.560.000

Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.815.000

Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.325.000

Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.595.000

Harga emas Antam 25 gram: Rp 31.362.000

Harga emas Antam 50 gram : Rp 62.645.000

Harga emas Antam 100 gram: Rp 125.212.000

Harga emas Antam 250 gram: Rp 312.765.000

Harga emas Antam 500 gram: Rp 625.320.000

Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.250.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Tergelincir Lagi, Mimpi Cetak Harga Tertinggi Sirna

Harga emas kembali tergelincir lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat (AS). Penurunan ini membuat harga emas dunia berada di level terendah dalam satu pekan.

Penurunan harga emas dunia ini terjadi karena penguatan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Namun, permintaan instrumen safe haven yang masih tinggi dan juga pembelian oleh bank sentral membuat harga emas batangan mencatat kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.

Mengutip CNBC, Rabu (1/5/2024), harga emas di pasar spot turun 2,1% menjadi USD 2.285,99 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 2,6% menjadi USD 2.297,30 per ounce.

Harga emas telah naik 3,3% sepanjang bulan ini setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.431,29 per ounce pada awal April.

Nilai tukar dolar AS naik 0,3% terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun juga meningkat.

“Banyak pedagang memiliki banyak keuntungan yang tersimpan dalam emas dan perak, dan mereka bersedia untuk tidak ikut campur dalam pengumuman The Fed,” kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

“Namun, ada banyak permintaan dari Asia dan permintaan bank sentral yang kuat. Kami telah melakukan penerbangan ke tempat yang aman selama dua tahun terakhir. Jadi pasar emas pasti berada dalam posisi bullish saat ini dan akan terus bergerak maju hingga sisa tahun ini.” tambah dia.

3 dari 3 halaman

Menunggu Keputusan The Fed

Bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Selasa, di mana mereka diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada 5,25%-5,5%.

Semua perhatian saat ini tertuju pada pidato Gubernur Rhe Fed Jerome Powell yang akan berlangsung pada hari Rabu waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai proyeksi penurunan suku bunga.

Para pedagang telah mengurangi spekulasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dan inflasi yang tinggi.

Analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista menjelaskan, sikap Powell mungkin sangat hawkish, mendorong ekspektasi penurunan suku bunga pertama pada kuartal IV 2024 atau bahkan tahun depan.

"Skenario ini akan menjadi pertanda buruk bagi emas," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini