Sukses

Data Ekonomi Kuat, The Fed Bakal Tunda Pangkas Suku Bunga?

George Lagarias, kepala ekonom di Mazars, mengatakan bahwa penurunan suku bunga The Fed di musim panas kini tampaknya jauh lebih kecil kemungkinannya.

Liputan6.com, Jakarta Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve tampaknya tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat menegaskan kembali kekuatan pasar tenaga kerja AS yang tampaknya tak tergoyahkan dan menyarankan perlunya kehati-hatian lebih lanjut oleh The Fed.

Semua perhatian kini tertuju pada indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu besok (10/4) setelah tingkat inflasi tahunan pada bulan Februari menyentuh 3,2%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

Hal ini terjadi ketika semakin banyak pelaku pasar yang meningkatkan kemungkinan tidak adanya penurunan suku bunga sama sekali pada tahun ini, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan pekan lalu bahwa tidak ada penurunan suku bunga yang mungkin terjadi jika inflasi terus bergerak sideways.

George Lagarias, kepala ekonom di Mazars, mengatakan bahwa penurunan suku bunga The Fed di musim panas kini tampaknya jauh lebih kecil kemungkinannya.

"Secara pribadi, saya tidak akan terkejut jika kita melihat penurunan suku bunga lebih sedikit dan mendorong lebih banyak penurunan suku bunga menjelang akhir tahun," kata Lagarias, dikutip dari CNBC International, Selasa (9/4/2024).

"Ini adalah perekonomian yang kuat. Jangan salah, negara ini didukung oleh hutang dan kartu kredit yang terbebani, namun perekonomiannya kuat. Jadi The Fed akan kesulitan menemukan alasan untuk segera menurunkan suku bunga," jelasnya dalam segmen CNBC Squawk Box Europe.

Alat FedWatch CME kini menunjukkan, penilaian pasar mencerminkan ketidakpastian yang sedang berlangsung, dengan kemungkinan penurunan suku bunga sekarang di bawah 50% untuk bulan Juni dan Juli mendatang, jauh lebih rendah dibandingkan pada awal bulan.

"The Fed telah menghukum dirinya sendiri sejak tahun 2021 ketika 'tim sementara' seolah-olah melakukan kesalahan. … Apa yang mereka rasakan adalah bahwa mereka tidak akan melakukan kesalahan lagi, yang berarti mereka lebih cenderung berbuat salah karena harus berhati-hati," sebut Lagarias.

"(Suku bunga The Fed) memang punya ruang untuk dipotong, tapi mereka tidak ingin melakukan kesalahan. Mereka tidak ingin menjadi The Fed yang memangkas suku bunga karena inflasi terus melampaui ekspektasi. Jadi mereka ingin melihat lebih banyak data ke arah yang benar dan mereka bersedia menunggu," tambahnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana Jika Tidak Ada Penurunan Suku Bunga The Fed?

Spekulasi bahwa tidak akan ada penurunan suku bunga tahun ini semakin meningkat, meskipun para ekonom masih berbeda pendapat.

Torsten Slok, kepala ekonom di Apollo Global Management, mengatakan bulan lalu bahwa ia tidak memperkirakan adanya pemotongan karena perekonomian AS “tidak melambat,” dan manajer aset terkemuka AS Vanguard tidak menetapkan penurunan suku bunga sebagai kasus dasar untuk tahun ini.

Sedangkan mantan Wakil Ketua Federal Reserve Roger Ferguson mengatakan kepada CNBC pekan lalu bahwa dia melihat peluang 10%-15% tidak ada pemotongan pada tahun ini.

Sementara itu, analis dan sejumlah ekonom lainnya mendukung sinyal The Fed pada bulan Maret yang memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada tahun ini.

3 dari 3 halaman

Goldman Sachs Masih Yakin

Berdasarkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi saat ini, Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius mengatakan bahwa dia memperkirakan akan ada beberapa penurunan suku bunga berdasarkan apa yang dikatakan Ketua Powell dan pejabat Fed lainnya.

"Waktunya tentu saja akan bergantung pada data jangka pendek, pada fungsi reaksi dari The Fed, namun berdasarkan perkiraan kami, saya akan cukup terkejut jika kami tidak melakukan penurunan suku bunga tahun ini," kata Hatzius.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.